Bayua, kaba12 — Upaya penyisiran aliran Sungai Rangeh yang terpicu banjir bandang pekan lalu oleh tim gabungan penanganan pasca bencana kabupaten Agam dihadapkan tantangan yang cukup berat.
Pasalnya, selain harus menghadapi medan berat untuk menyisir sepanjang aliran sungai tersebut, tim gabungan juga dikejutkan oleh kemunculan beruang hutan ditengah perjalanan.
Beruang yang muncul tiba-tiba rombongan tim sisir aliran sungai harus menahan diri, bahkan sengaja bersembunyi agar tidak diketahui oleh hewan buas tersebut.
Dan setelah beruang berwarna hitam pekat itu menghilang di rimbunnya hutan, rombongan kembali melanjutkan perjalanan.
” Alhamdulillah, proses penyisiran aliran Sungai Rangeh berjalan lancar, walau dihadapkan dengan beragam tantangan, ” sebut Bambang Warsito, kepala BPBD Agam.
Disebutkan, penyisiran aliran Sungai Rangeh itu sengaja dilakukan untuk mendeteksi kondisi pasca banjir bandang di sepanjang aliran sungai tersebut, termasuk mengkaji potensi yang kemungkinan muncul, mengingat dampak banjir bandang yang merusak banyak rumah warga dan sarana-prasarana di Jorong Sungai Rangeh itu cukup mengerikan.
” Saat ini, warga yang rumahnya terdampak banjir bandang itu masih diungsikan di kantor Walinagari Bayua dengan penanganan khusus, ” sebut Bambang Warsito.
Sementara hasil penyisiran dan penelusuran aliran Sungai Rangeh itu, akan dikaji khusus untuk penanganan lebih lanjut.
(HARMEN)