Kaba Terkini

Sikapi Kondisi Terkini di Agam, Kunci Lawan Covid-19 : Konsistensi – Disiplin

Lubukbasung, kaba12.com — Menyikapi kondisi terkini di kabupaten Agam, dengan 9 warga yang dinyatakan positif terpapar covid-19, sejak 4 hari terakhir, bupati Agam Dr.H.Indra Catri menegaskan, kunci utama melawan pandemic covid-19 adalah konsistensi dan disiplin yang tinggi.

Hal itu menurutnya penting, dalam menghadapi transmisi lokal penyebaran virus corona dalam masyarakat yang diperlukan perubahan kebiasan dengan konsistensi dan disiplin tinggi.

Hal itu disampaikan Bupati Agam saat memimpin Tim 1 Monitoring Ramadhan 1441 H, di Kecamatan Banuhampu Rabu, (6/5).Tim monitoring Pemkab.Agam yang dibentuk sebanyak 16 tim itu, turun setiap hari guna memonitor kondisi lapangan dan melaksanakan sosialisasi.

Bupati Agam yang didampingi Kakan Kemenag Agam Edi Oktafiendi, Kepala Bappeda Welfizar, Kadistan Arief Restu dan Kadis PUTR Hamdi serta Kadis Parpora Syatria. Secara khusus tugasnya adalah melakukan sosialisasi tentang bahaya dan pencegahan covid-19 kepada masyarakat. Selain itu juga memotivasi petani dan peternak agar tetap menjalankan aktivitas pertanian seperti biasa namun disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berlaku.

Terkait dengan kondisi terkini, bahwa di Agam, dimana tercatat sudah 9 warga yang positif terpapar covid-19, Bupati Indracatri menyampaikan pameo, “Belanda masih jauh, tidak berlaku lagi bagi Agam. Virus corona itu saat ini benar-benar sudah masuk ke Agam. Masyarakat Agam dimintakan siaga penuh atau “tiarap” menghadapi ancamannnya”. Tidak perlu saling menyalahkan atau manapiak aia didulang satu sama lain”, tegas Indra Catri

Lebih lanjut Indra Catri menjelaskan dalam menghadapi transmisi lokal, masyarakat sudah berurusan dengan budaya dan kebiasaan masyarakat. Budaya seperti suka berkumpul-kumpul, majelis taklim, majelis buko basamo, dan yang melibatkan banyak orang, yang seluruhnya harus ditinggalkan dulu sementara dan diganti dengan kebiasaan baru seperti phisycal distancing, memakai masker sejalan dengan protokol kesehatan.
“ Bila tidak dilaksanakan secara konsisten dan penuh disiplin upaya kita memutus rantai penyebaran virus corona akan sia-sia. PSBB yang membutuhkan pengorbanan banyak pihak akan sia-sia”, jelas Bupati Agam yang juga ninik mamak itu.

Ketika dikonfirmasi bahwa Agam selama ini sudah menerapkan check point terhadap masyarakat atau tamu yang datang dari luar Agam, namun kenapa masuk juga virus corona, Bupati Agam tidak menampiknya.

“Dari 8 pintu masuk yang kita kawal penuh siang malam tidak bisa lagi diandalkan sepenuhnya. Penularannya tidak lagi dari sana tapi sudah beralih dari rumah ke rumah, dari pekan ke pekan, dari kain saruang ke kain saruang, dari sajadah ke sajadah dan seterusnya. Oleh sebab itu himbauan agar tidak melakukan keramaian, tidak menyelenggarakan pasar dihari pekan, tidak sholat berjamaah dulu di masjid-masjid, tetap di rumah saja, tolong diindahkan”, harap Indra Catri panjang lebar.

Berkenaan dengan antisipasi kebutuhan pangan masyakatnya, Indra Catri menegaskan, dari sisi ekonomi masyarakat yang terdampak tidak mungkin hanya mengandalkan BLT dan bantuan pihak donatur. “ Kita harus realistis dan antisipatif dalam nenghadapinya,”ujarnya.

Pada kondisi saat ini, ulasnya, parak dan halaman yang paling mungkin diandalkan masyarakat luas. Pemerintah tidak mungkin menyediakan jumlah bantuan yang lebih besar. Mana cukup Rp. 600.000 per bulan. Oleh sebab itu pemanfaatan pekarangan dan kebun untuk memenuhi kebutuhan makanan, sayuran, dan buah-buahan keluarga sekaligus untuk tuntutan ekonomi sangatlah beralasan.

Itu sebabnya, tegas Indra Catri, pihaknya selalu mendorong masyarakat untuk memaksimalkan gerakan Agam Menyemai sejak 9 tahun lalu itu dan kini manfaatnya mulai dirasakan masyarakat disaat kondisi sulit.

Dalam rangkaian monitoring yang dilakukan tim 1 Pemkab.Agam, kenyinyiar bupati Agam itu dirasakan manfaatnya oleh para petani saat survey lahan perkebunan kentang di Cingkariang Banuhampu, Rabu,(6/5).

Seperti disampaikan Mak Utiah, seorang petani kentang di Cingkariang saat bupati dan rombongan meninjau kebun kentangnya, “kenyinyiran Nyiak Datuak, “(panggilan akrab sebagian masyarakat kepada Bupati Agam Indra Catri itu), sudah membuahkan hasil Nyiak, sekarang kami merasakan manfaat bertanam dan memanfaatkan lahan pekarangan untuk konsumsi keluarga, “ujar Mak Utiah.

HARMEN

To Top