Kaba Agam

Sering Kebanjiran, Warga Koto Kaciak Keluhkan Gorong-Gorong Tersumbat

Koto Kaciak, KABA12.com — Masyarakat Jorong Koto Kaciak, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam mengeluhkan kondisi saluran gorong-gorong di kawasan Sungai Tabo yang tersumbat. Akibatnya aliran air sungai mengalami tumpah ke jalan, bahkan dapat memicu terjadinya banjir bandang pada musim hujan.

Pantauan KABA12.com, Rabu (6/4) dilokasi, kondisi gorong-gorong tersebut terlihat sangat memprihatikan. Aliran sungai Batang Tabo juga mengalami pendangkalan karena pengendapan material di dasar sungai.

Selain itu material batu dan pasir juga menimbun badan jalan sepanjang 10 meter sehingga mengganggu para pengguna jalan.

Salah seorang warga setempat, Saldiwa mengatakan, kondisi pendangkalan sungai dan tersumbatnya gorong-gorong sudah terjadi sejak Desember 2021 lalu akibat tingginya curah hujan yang melanda wilayah itu.

Ia juga mengaku khawatir karena setiap hujan lebat rumahnya selalu kebanjiran akibat sistem drainase yang tidak lancar.

“Saya juga merasa cemas saat hujan lebat turun, karena khawatir terjadinya bencana banjir bandang,” ujarnya, Rabu.

Dirinya berharap Pemkab Agam dapat secepatnya mengatasi masalah pendangkalan dengan melakukan normalisasi sungai.

Disamping itu para pengendara yang melintas di jalan tersebut juga mengeluhkan kondisi luapan air, serta material batu dan pasir yang menimbun badan jalan.

“Iya, sangat terganggu, mesti hati-hati juga kalau lewat disini karena banyak batu dan pasir yang menumpuk di jalan,” ujar Dika salah seorang pengendara roda dua.

Sementara itu, Walinagari Koto Kaciak Syawaldi didampingi Wali Jorong Koto Kaciak Dodi Candra menyebut, pihaknya telah melaporkan kondisi itu berkali-kali kepada Pemkab Agam melalui BPBD agar segera ditindaklanjuti.

Namun hingga kini belum ada kepastian yang diberikan pemerintah daerah untuk mengatasi persoalan tersebut.

“Kami berharap Pemkab Agam lebih serius dalam menangani kondisi ini secepatnya, demi keamanan dan keselamatan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, solusi yang harus dilakukan dalam mengatasi pendangkalan sungai adalah dengan cara melakukan pengerukan atau normalisasi. Sedangkan penyumbatan aliran sungai harus diatasi dengan perbaikan gorong- gorong.

“Untuk normalisasi sungai dibutuhkan alat berat excavator mini untuk mengeruk sedimen yang ada di dasar sungai. Kami sangat berharap penanganan ini secepatnya dilakukan,” ungkapnya.

(Bryan)

To Top