Kaba Pemko Bukittinggi

Respon Cepat Pemko Bukittinggi Diapresiasi, dr. Deddy Herman Minta Seluruh Warga Waspada Covid 19

Bukittinggi, KABA12.com — dr. Deddy Herman, spesialis paru di Kota Bukittinggi mengapresiasi langkah cepat pemko Bukittinggi dalam mengantisipasi penyebaran virus corona di Bukittinggi.

Beberapa kebijakan dan upaya yang telah dilakukan menjadi salah satu langkah tepat untuk mencegah virus yang membahayakan nyawa masyarakat itu.

“Respon cepat dari pemko Bukittinggi sangat kami apresiasi. Mulai dari merumahkan siswa, menyemprot disinfektan dan merumahkan ASN yang hamil. Ini menjadi langkah tepat dan menjadi daerah pertama di Sumbar yang mengeluarkan kebijakan itu. Ini yang sangat kami apresiasi dari tim medis, karena terdapat langkah cepat untuk mengatasi penyebaran virus cobid 19,” ungkapnya saat ditemui KABA12.com usai rapat koordinasi dengan pemko, di Balaikota, Senin (23/03).

Lebih lanjut, dr. Deddy Herman, menjelaskan, covid 19 tidak boleh dipandang sebelah mata. Virus ini dapat melekat di suatu benda dan pindah ke orang yang memegang benda itu, selanjutnya, virus covid 19 itu, juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan penderita.

“Virus covid 19 bisa bertahan lebih dari 2 jam dan ini yang berbahaya bagi petugas medis dan masyarakat. Itu yang terjadi dan menimpa beberapa dokter serta petugas medis seperti yang kita dengar berita dukanya,” jelas Deddy.

Untuk itu, upaya yang dilakukan pemko sangat tepat untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran virus corona. Kondisi saat ini, virus itu dapat berubah sifat atau mutasi. Dulu hanya bisa beekembang di udara dingin tapi sekarang sudah bisa berkembang di udara panas.

“Upaya antisipasi penyebaran covid 19 tidak harus jadi tugas bersama. Tidak hanya pemerintah saja, tim medis saja, namun warga juga harus pro aktif, dengan social distancing. Karena dengan itu, bisa memutus mata rantai penyebaran covid 19,” ujar dr. Deddy.

Virus corona, sangat rentan terhadap warga dengan daya tahan tubuh kurang baik, orang tua, anak-anak. “Karena gejalanya bisa langsung terlihat bagi usia yang 60 ke atas dan balita. Tapi bagi orang dewasa juga cukup bahaya, karena gejalanya bisa jadi kurang terlihat,” tegasnya.

Bukittinggi sebagai kota wisata dan tujuan, tentu haris diantisipasi dengan cepat. Karena banyak warga dari luar daerah yang datang, mungkin saja pulang kampung dari daerah yang pandemi. “Ini yang berbahaya, karena infekainya bisa saja dibawa oleh orang yang maauk ke Bukittinggi. Untuk itu, kita harus hati hati sekali. Jangan lengah dan jangan sampai terkena infeksi virus covid 19,” tambahnya.

Tim medis Bukittinggi juga ikut mendesak pemerintah pusat agar membeli dan mengirimkan alat pelindung diri dan obat obatan yang bisa mengatasi kasus ini.

“Kami juga himbau, warga untuk tidak menggunakan masker N-95, karena itu sangat dibutuhkan oleh tenaga medis, silahkan gunakan masker hijau, karena itu 80 persen dapat menghambat virus yang masuk. Masyarakat harus bantu pemerintah, pemerintah juga harus bantu tenaga medis sebagai garda terdepan, dengan kelengkapan APD. Kami juga ingin pulang ke rumah berkumpul bersama keluarga. Anda diam di rumah, kami bekerja di depan, tapi belum tahu bisa pulang ke rumah,” jelasnya.

(Ophik)

To Top