Kaba Agam

Rakor Penanganan Bencana BNPB, Relokasi dan Normalisasi Sungai Jadi Bahasan Khusus

Lubukbasung,kaba12 — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekab.Agam H.Edi Busti ikuti rapat koordinasi bersama BNPB terkait penanganan lanjutan pasca bencana banjir bandang lahar hujan Gunung Marapi yang menyebabkan kerusakan parah di 5 kecamatan di Kabupaten Agam.

Dalam rakor yang digelar BNPB Kamis, (6/6) tersebut, Edi Busti menyampaikan kondisi terkini kebencanaan termasuk beberapa poin penting disampaikan terkait penanganan dan relokasi korban banjir bandang serta upaya normalisasi sungai.

Dijelaskan, saat ini, sebanyak 51 rumah yang terdampak banjir bandang, pemiliknya telah bersedia melakukan relokasi secara mandiri., “masyarakat terdampak banjir bandang sudah mulai melakukan relokasi mandiri. Tercatat ada 51 rumah rusak yang pemiliknya telah pindah secara sukarela,” ujarnya.

Untuk relokasi terstruktur lanjutnya, masih menunggu persetujuan penuh dari warga. Namun, setelah dilakukan pendekatan dan sosialisasi, pada prinsipnya masyarakat mau direlokasi, “kami sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat. Secara prinsip, mereka setuju direlokasi. Kami saat ini tinggal menunggu lokasi yang diinginkan masyarakat, karena saat ini sudah disiapkan lokasi di Balingka, kecamatan IV Koto, Matur, dan Lubukbasung, “ jelasnya.

Edi Busti yang didampingi Kabid.KL BPBD Agam Ichwan Pratama Danda, juga menjelaskan berbagai hal terkait upaya penanganan yang dilakukan di lapangan, terutama untuk proses normalisasi, termasuk demolisi di Batu Anguih, termasuk 6 jembatan yang akan diperbaiki, yang masih menunggu persetujuan dari BNPB.

Disisi lain, masalah normalisasi sungai menjadi bahasan penting, terutama masyarakat Galuang yang berada di bantaran sungai sudah bersedia menyerahkan tanah mereka tanpa ganti rugi untuk keperluan ini, “warga Galuang sudah sepakat untuk menyerahkan tanah mereka guna normalisasi sungai tanpa meminta ganti rugi, namun, jembatan di Galuang juga perlu segera diperbaiki karena berisiko tinggi terhadap banjir susulan, “ ulasnya.

Sementara, untuk menjamin ketersediaan makanan bagi warga terdampak, Pemkab.Agam terus memberikan dukungan kepada warga terdampak dengan menyediakan suplai makanan dua kali sehari, “kami memastikan suplai makanan untuk warga terdampak terus berlanjut. Dua kali sehari, makanan didistribusikan kepada mereka, “ tegas Edi Busti lagi.

Informasi yang diperoleh kaba12, penanganan dampak bencana banjir bandang lahar hujan Gunung Marapi hingga saat ini masih terus berlanjut di lapangan, termasuk pasokan bantuan dari berbagai pihak masih terus berdatangan untuk warga terdampak bencana.

(HARMEN)

To Top