Kaba Bukittinggi

Peringatan 51 Tahun Gugurnya Ahmad Karim Semarak

Bukittinggi, KABA12.com — Sebagai Pahlawan Ampera yang tercatat dalam sejarah, Kamis (14/09) diperingati 51 tahun gugurnya Ahmad Karim yang dipusatkan di pelataran tugu Angkatan 66 Gulai Bancah.

Peringatan tersebut  dihadiri walikota Bukittinggi, beberapa pelaku sejarah angkatan 66, alumni STMN, mantan guru serta siswa SMKN I.

Walau Ahmad Karim telah gugur 51 tahun lalu, namun semangat perjuangan siswa kelas dua STMN waktu itu  tidak pudar.

Salah seorang tokoh Angkatan 66 H. Masfar Rasyid MA mengatakan, dalam sejarah disebutkan Angkatan 66 sebagai penyelamat bangsa.

Gugurnya Ahmad Karim dalam demonstrasi angkatan 66 yang dimotori oleh Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) memperjuangkan Amanat Penderitaan Rakyat (Ampera) yang terkumpul dalam Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat). STMN kala itu membuat sejarah di Bukittinggi.

Dia berharap siswa SMKN I Bukittinggi yang masih menimba ilmu dapat melanjutkan perjuangan seniornya. Apalagi saat ini mulai ada komunis gaya baru yang dilanjutkan oleh anak anak PKI dengan melakukan kegiatan bawah tanah.

“Peringatan gugurnya Ahmad Karim hari ini bukan hanya sekedar mengingat tapi sebagai momen untuk merenung tanggung jawab kita kedepan berat. Yaitu menjaga NKRI dari komunisme dan neokomunisme yang mulai ada. Kita tetap harus waspada,” ungkap Masfar Rasyid mengingatkan.

Masfar Rasyid menambahkan, Sumbar adalah target penyebaran PKI di Indonesia.

Kalau komunisme kembali hidup, sudah saatnya generasi muda untuk mencegah dan memberantas PKI kembali. ” Mari kita tetap berjaga dan hati hati jangan sampai PKI hidup kembali,” imbuhnya.

Sementara, Walikota Ramlan Nurmatias dalam sambutannya mengatakan keadaan tahun 66 kala itu sangat susah, nilai uang tidak berharga.

Dengan perjuangan Angkatan 66 amanat penderitaan rakyat diperjuangkan, diharapkannya tahun depan lebih meriah.

 Peringatan gugurnya Ahmad Karim ini dapat dihadiri organisasi kepemudaan seperti KNPI, HMI dan kesatuan aksi pemuda lainnya.

Ramlan mengingatkan untuk selalu waspada, saat ini banyak pihak yang berniat adu domba, mempengaruhi pikiran dengan tujuan memecah belah NKRI. Mari tunjukkan NKRI adalah harga mati.

“Mari kita bangkitkan rasa kegotongroyongan, rasa cinta tanah air. Isi pembagunan dengan kemajuan bangsa,” tegasnya.

Peringatan gugurnya Ahmad Karim ditutup dengan ziarah dan tabur bunga ke makam Ahmad Karim di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti Bukittinggi.

(Ikhwan)

To Top