Kaba Terkini

Pentingnya Sahabat Sejati

Oleh : Hasneril.SE

Kasubag Humas DPRD Agam

Bagi kita Keberadaan sahabat sejati memang sangat penting dalam hidup. Akantetapi, kita tidak tahu siapa, dimana dan kapan kita akan dipertemukan dengan sahabaht sejati kita.

Namun biasanya, kita baru akan tahu setelah ujian atau musibah datang menghampiri dan disaat itulah baru ketahuan siapa yang sebenarnya sahabat sejati itu.

Kita tidak pernah memilih sahabat dari segi finansialnya, kaya ataupun miskin. Tapi kita upayakan untuk selalu memilih sahabat yang aqidahnya baik dimata Sang Pencipta, apakah dia orangnya dari keturunan ningrat ataupun melarat, apakah dia orang kecil atau besar, yang penting orang baik-baik.

Kalau ingin tahu siapa sahabat sejatimu, tunggulah masa-masa sulitmu datang. Lihat siapa yang bertahan dekat denganmu, itulah yang sahabat sebenarnya…

Kalau ingin sukses carilah sahabat sebanyak-banyaknya. Karena banyak orang sukses melalui pertolongan sahabat, tapi tidak sedikit juga sahabat yang lupa dikala sudah berada diatas (sukses). Jika kita ditinggalkan, berarti dia tidak bisa dikatakan sahabat.

Terkadang ada Sahabat yang hanya mau bersama saat suka saja. Namun ia meninggalkan kita disaat kita sedang benar-benar membutuhkannya.

Tapi bagi kita itu tak perlu terlalu sedih dan kecewa kalau kita memiliki seseorang yang seperti itu. Anggap saja itu seleksi alam untuk melihat siapa sebenarnya sahabat sejati tersebut.

Sahabat memang ibarat saudara kandung yang dilahirkan dari orang tua berbeda, meskipun tak ada hubungan darah.

Itulah sebabnya kita harus selalu memperbanyak sahabat setiap hari. Apakah itu dengan memberikan salam setiap ketemu dengan siapa dan dimana saja atau hanya sekedar memberikan senyuman yang ikhlas pada setiap orang yang kita temui di jalanan.

Tidak hanya itu, pergi sholat ke mesjid dan berjumpa dengan jamaah lainnya juga akan menambah sahabat. Sedang minum di warung pun juga bisa menambah sahabat, ketemu anak-anak kecil saat menjemput anak sekolah pun juga akan menjadi sahabat dengan mengajak mereka bercanda dan tersenyum.

Dimana-mana sebenarnya banyak teman untuk dijadikan sahabat. Kalau mereka orang baik ajaklah mereka dengan berbagi cerita yang baik-baik, inshaAllah kita bisa berbagi pengalaman. Sebaliknya, kalau dia orang yang berprilaku kurang baik ajaklah mereka ke jalan yg yang baik, andaikata jika mereka menolak ajakan kita, tinggalkan dia secara baik-baik. Mungkin dia itu tidak izin Allah untuk menjadi sahabat kita.

Boleh jadi kita miskin secara harta dan rendah secara pangkat jabatan, tapi memiliki sahabat orang besar, kaya dan terpandang itu semua berpulang kepada diri sendiri bagaimana kita bisa menempatkan diri sebagai sahabatnya. Jika kita selalu menjaga kesopanan, keramahtamahan, kebaikan, serta kejujuran, akan memudahkan kita untuk memiliki sahabat seperti orang-orang tersebut.

Kenapa kita bisa menjual tanah 40 kavling dalam satu hari jika tanpa banyak sahabat yang ikut membantu memasarkan dan membeli. Mengapa kita bisa punya relasi hingga diluar kota tanpa ada sahabat yang membantu menjualkan botol minuman sampai ke kabupaten/ kota lain, jika tanpa dukungan sahabat.

Kita punya cerita tentang sahabat, pada tahun 2017 lalu saat berangkat ke Jakarta naik salah satu pesawat di Bandara Minangkabau Padang. Kita duduk dipinggir dekat jendela, setelah duduk datang dua orang anak muda dan mengulurkan tangan kepada mereka untuk bersalaman. Meskipun mereka masih sebaya dengan anak-anak kita di rumah mereka menerima salam dan memperkenalkan nama masing-masing dan asli kampungnya.

Rupanya mereka ini adek dari menantu sahabat kita juga. Singkat cerita dia mau tinggal di Jakarta bersama abangnya yang berjualan celana di Tangerang.

Setelah sampai di Cingkareng kita minta nomor handphone dan berpisah ketujuan masing-masing. Karena sudah ada nomor hp dan Whatsapp tadi, kita sering kirim kata-kata motivasi dan tausiah. Akhir cerita karena sudah seperti adik kandung kita bertanya bagaimana cara menjual celana levi’s, karena kita merasa ada peluang untuk jual celana dibulan puasa ditahun 2018 untuk lebaran.

Semua cara dijelaskan dan akhirnya kita ketemu di pasar Tanah Abang, sembari dia memperkenalkan abangnya yang pengusaha sukses tanpa memakai jasa pinjaman Bank.

Walaupun itu baru kali pertama ketemu, tapi kita cepat akrab setelah cerita panjang dan diantar ke toko grosir celana levis. Semenjak perkenalan itu sampai sekarang hubungan kita sekeluarga sudah seperti saudara kandung. Dengan pertolongan dia sebagai bos grosir dan memberikan kepercayaan sama kita karena kita juga menjaga nama baik sahabat tadi. Dari persahabatan itulah akhirnya pada Ramadhan tahun 2018 kita bisa berjualan celana levis sampai ratusan helai.

Itu baru sebagian cerita dari sekian banyak kisah yang lain tentang sahabat.

Intinya, kita hanya perlu memperlihatkan raut wajah yang bersahabat dengan senyum yang ikhlas ketika bertemu dengan siapa saja. Manatau suatu saat mereka yang kita beri sapaan hangat akan menjadi sahabat kita. KUN FAYAKUN, tidak ada yang tidak bisa kalau Allah berkehendak.

Berbuat baiklah…. Jangan sia-siakan sahabatmu yang selalu ada dikala mudah ataupun susah.(*)

To Top