Kaba Terkini

Patung Terbesar di Asia Milik Dharmasraya

Dharmasraya, KABA12.com —  Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, didampingi Ketua DPRD Dharmasraya H Masrul Maas, Sekda Dharmasraya Leli Arni, Kepala OPD dan camat kunjungi museum nasional untuk melihat peninggalan yang ada di museum tersebut, Kamis (20/07).

Pemaparan yang disampaikan Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan dihadapan pimpinan Museum Nasional mengatakan, keinginan Pemkab. Dharmasraya dan masyarakat untuk memboyong kembali sejarah-sejarah yang ada tersimpan di Museum Nasional.

“Kami akan membawa patung Bhairawa dan patung Amogha Pasha, patung-patung tersebut akan kami jadikan ikon untuk Dharmasraya, ”jelasnya.

Ditambahkan bupati, keinginan  Pemkab. Dharmasraya  bukti-bukti sejarah yang ada di museum ini, hendaknya membawa nama Kabupaten Dharmasraya. Sebab yang terukir di museum bukan Dharmasraya tapi masih nama Sumatera.

“Kami ingin nama Dharmasraya terukir di Museum Nasional ,” tambahnya.

Kepala Museum Nasional yang diwakili koordinator Junaidi Ismail saat dikonfirmasi membeberkan bahwa patung yang berasal dari Sungai Langsat Nagari Siguntur, yang ditemukan oleh Belanda diboyong ke Museum Nasional ini sejak tahun 1930 oleh Belanda, dan patung Aditiyawarman ini berasal dari Kabupaten Dharmasraya.

“Patung Aditiyawarman ini, merupakan patung terbesar di Asia, ”ungkap Junaidi.

Ditambahkan Junaidi, banyak kisah yang terpendam dimuseum ini mengenai kerajaan Dharmasraya terutama budaya Budha.

Bahkan Dharmasraya bisa menjadi wisata sejarah Budha terbesar setelah candi Borobudur.

Junaidi juga mengatakan bahwa Museum Nasional merasa bangga pada hari ini, rombongan bupati Dharmasraya langsung mengunjungi museum nasional dan melihat langsung peninggalan bersejarah yang berasal dari Dharmasraya.

“Kami menyambut baik, keinginan dari Bupati Dharmasraya untuk memboyong duplikasi patung Aditiyawarman ke Kabupaten Dharmasraya. Kalau dikelola betul, Dharmasraya bisa menjadi dinasti Budha terbesar setelah  Borobudur. Apalagi dari pemaparan Bupati, bahwa Dharmasraya memiliki candi Padang Roco, ”tegasnya.

Dijelaskan Junaidi, keinginan  pemerintah dan masyarakat Dharmasraya untuk memboyong patung Aditiyawarman, tentu harus mengikuti prosedur yang ada.

“Kita akan membantu dan kita berharap pemerintah menyurati kami, sehingga kami bisa menindaklanjuti keinginan dari pemerintah ,” jelasnya.

(M.Ikhsan/Hms)

To Top