Kaba Pemko Bukittinggi

MOW Bantu Tunda Kehamilan, Turunkan Angka Kelahiran

Bukittinggi, KABA12.com — Dalam rangka Bhakti TNI KB-Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk, KB dan PPPA Kabupaten Agam bekerjasama dengan Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi dikoordinir BKKBN Perwakilan Sumbar melaksanakan pelayanan Metoda Operasi Wanita (MOW).

Kegiatan pelayanan MOW dilaksanakan di Rumah Sakit Tentara (RST) Bukittinggi, Kamis (13/09).

Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Dinas P3APPKB Kota Bukittinggi, dr.Silvia Anggraini,MM, mengatakan, akseptor pelayanan MOW ini berasal dari kota Bukittinggi, kabupaten Agam, dilaksanakan BKKBN Sumbar.

Pelayanan MOW merupakan pelayanan operasi kecil di bagian rahim perempuan atau mengoklusi tuba falopi (mengikat dan memotong atau memasang cincin), sehingga sel sperma tidak dapat bertemu dengan ovum.

MOW bertujuan menghentikan kesuburan seorang perempuan dalam rangka menurunkan angka kelahiran atau TFR (Total Fertility Rate).

Sasarannya para ibu yang sudah mempunyai anak lebih dari 2 orang. MOW menjadi metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela.

“Kontrasepsi lain tidak bisa, maka dipilih MOW. Selain itu, ibu-ibu tersebut sering bermasalah dengan kontrasepsi lain. Kunci dari MOW ini adalah persetujuan suami istri dan tidak ingin menambah anak lagi. Artinya, mereka sudah musyawarah dan sepakat untuk tidak menambah keturunan lagi,” ujar dr. Silvia.

Sementara, Kasi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi dinas P3APPKB, Drs.Edi Wirman, menambahkan pelayanan MOW ini memakai tenaga dokter ahli dari provinsi dan menggunakan dana dari provinsi. Selain itu, kontrasepsi mantap bagi wanita (MOW) sebagai Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

“Metode kontrasepsi jangka panjang adalah alat kontrasepsi untuk menunda atau menjarangkan kehamilan serta menghentikan kesuburan, yang digunakan dengan jangka panjang meliputi IUD, implant dan kontrasepsi mantap. Penggunaan MKJP dinilai paling efektif untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,” jelasnya.

Upaya ini ternyata cukup efektif bagi pasangan yang sudah ikhlas dan sepakat untuk tidak menambah keturunan.

Cukup banyak para ibu yang mengikuti program ini, yang tentu aaja berdampak pada pengendalian pendudukan dan peningkatan kualitas, kesejahteraan masyarakat serta menciptakan keluarga yang tangguh.

(Ophik)

To Top