Kaba Terkini

Mesjid Raya Pasir Pengaraian Ibadah Sambil Wisata

Rokan Hulu, KABA12.com — Masjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pengaraian, dibangun selama dua tahun dan diresmikan 6 Agustus 2010, oleh Bupati Rokan Hulu saat itu, Drs. H. Achmad, M.Si. Sejak diresmikan itu, Mesjid Raya Pasir Pengaraian, tak pernah sepi pengunjung baik dari dalam maupun luar kabupaten Rokan Hulu, Kepulauan Riau untuk beribadah, menambah ilmu agama, sekaligus berwisata.

Mesjid indah dan rapi penuh seni ini, merupakan masjid yang di desain layaknya Mesjid Nabawi di Madinah. Pembangunan Mesjid Agung Madani Islamic Center Pasir Pengaraian menggunakan motto mesjid sebagai sarana ibadah, meraih berkah meningkatkan marwah. Dimana mesjid dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana serta program dan kegiatan yang terencana, terukur serta mempunyai visi yang jauh kedepan.

Mesjid Agung Madani Islamic Centre, merupakan aset milik pemerintah daerah kabupaten Rokan Hulu yang pembangunannya didanai oleh APBD kabupaten Rokan Hulu. Biaya pembangunannya berkisar Rp 400 Miliyar dan dapat menampung 15.000 sampai 20.000 jamaah.

Mesjid Raya Pasir Pengaraian didirikan di atas lahan seluas 22 Ha. Dengan luas bangunan 15.800 meter persegi. Kini, Mesjid Raya nan indah itu menjadi icon kabupaten Rokan Hulu.

Mesjid ini dihiasi kubah besar berdiameter 25 meter di atap bangunan utama yang diapit empat menara disetiap sudut bangunan mesjid. Lalu di sudut kanan halaman mesjid terdapat sebuah menara besar yang dinamakan menara 99, karena tingginya mencapai 99 meter. Menara itu bisa dinaiki pengunjung dengan membayar sesuai tarif yang ditentukan. Dari atas menara, dapat dinikmati pemandangan yang indah, melihat Mesjid dan sekeliling daerah Rokan Hulu dari ketinggian.

Bagian interior masjid ini dilengkapi, lampu kristal besar. Ukiran dinding, permadani, mimbar, kaligrafi serta pernak-pernik lainnya yang didatangkan langsung dari Turki. Tak salah banyak yang menilai, Mesjid Raya Pengaraian menjadi salah satu rumah ibadah terindah di Indonesia, yang sekaligus menjadi objek wisata religi bagi umat muslim.

Bahkan pada malam pergantian tahun 2017 menuju 2018 masehi, Minggu (31/12) pengurus mesjid mengadakan Tabligh Akbar dan muhasabah untuk mengevaluasi diri. Pengajian itupun diikuti ribuan jemaah dari Riau, Sumbar dan Sumatera Utara serta darah lainnya.

(Ophik)

To Top