Kaba Terkini

Mengerikan 1 Warga Koto Gadang Tewas Tertimbun Longsor, Warga Rekam Detik-Detik Kejadian

Palembayan, kaba12.com — Kejadian mengerikan membuat geger masyarakat Jorong Koto Gadang, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan Sabtu,(4/9) sore kemarin.

Musibah mengerikan yang “luput” dari jangkauan Pemkab.Agam itu, terjadi di lokasi pengambilan tanah di pebukitan di Jorong Koto Gadang, Nagari Silareh Aia, kecamatan Palembayan yang berbatas langsung dengan kabupaten Pasaman, yang menyebabkan 1 orang warga meninggal dunia.

Bahkan, proses penyelamatan korban yang tertimbun longsor, terpaksa dilakukan secara manual. Tragisnya, kejadian longsor itu disaksikan langsung oleh warga setempat, bahkan warga semoat merekam detik-detik runtuhnya tanah dari pebukitan yang menelan tubuh Ardinal, warga Jorong Koto Gadang, berikut 1 truk roda enam di lokasi kejadian.

Untuk proses evakuasi, warga terpaksa meminta bantuan alat berat untuk membersihkan material longsor yang menimbun tubuh tubuh bersama 1 truk besar, dan baru bisa dikeluarkan dari timbunan tanah Sabtu menjelang magrib.

Informasi yang diperoleh kaba12.com dari berbagai sumber menyebutkan, kejadiaan naas yang menimpa korban Ardinal bersama 1 warga lainnya di lokasi pengambilan pasir itu, viral di media sosial karena detik-detik tanah pebukitan itu runtuh sempat direkam warga yang di upload di berbagai media sosial.

Yang mengerikan, di lokasi kejadian sempat 3 kali terjadi longsoran, 2 diantaranya dengan volume yang sangat besar, yang menimbun tubuh korban bersama truk yang akan dievakuasinya saat longsor pertama.

Kejadian itu dibenarkan Rozi, tokoh masyarakat Jorong Koto Gadang, Nagari Salareh Aia yang ikut membantu proses evakuasi korban Ardinal,(49), warga Jorong Jorong Gadang, Nagari Salateh Aia, waktu dikonfirmasi kaba12.com Minggu,(5/9).

Konfirmasi lanjutan kaba12.com juga disampaikan Ridwan, camat Palembayan dan Kalaksa BPBD Agam M.Lutfie, secara terpisah. Tapi keduanya tidak menjelaskan, proses evakuasi korban secara detail termasuk apakah Pemkab.Agam menurunkan tim penanggulangan bencana ke lokasi kejadiaan saat musibah terjadi.

Menurut keterangan Rozi, tokoh masyarakat Koto Gadang via ponselnya menjawab kaba12.com, musibah runtuhnya pebukitan di lokasi pengambilan tanah di Koto Gadang tersebut, terjadi Sabtu,(4/9) sekitar pukul 13.30 WIB, dimana saat kejadian, korban Ardinal melihat ada tanda-tanda di atas bukit tanah akan runtuh.

Ardinal yang berprofesi sebagai tukang muat tanah di lokasi tersebut, bergegas menaiki truknya yang terparkir persis di bawah bukit yang akan turun, karena korban berniat melarikan truk tersebut agar tidak tertimbun tanah. Namun, naas karena upayanya mengamankan truk tidak berhasil, karena terjadi longsoran kedua, sehingga Ardinal mencoba lari menyelamatkan diri.

Malang bagi Ardinal, saat longsoran kedua dengan volume yang cukup besar, dia tidak bisa menyelamatkan diri sehingga tertimbun tanah berikut sebagian badan truk yang akan diselamatkannya.

Bahkan, ulas Rozi, tak lama berselang, pebukitan diatas lokasi kejadian itu kembali runtuh dengan debit yang lebit besar, “ saat longsoran ketiga inilah, seluruh badan truk dan korban tertimbun,” sebutnya.

Upaya evakuasi korban dari timbunan tanah justru berlangsung lama, karena volume longsoran yang sangat besar, sementara di lokasi kejadian hanya masyarakat dan pekerja yang mencoba memberi pertolongan dengan menggali bekas longsoran tanah tersebut.

Baru, berselang sekitar 1 jam, tubuh korban Ardinal baru bisa ditemukan, setelah proses evakuasi dilakukan menggunakan alat bekas jenis eksavator,” korban sempat dilarikan ke puskesmas Bawan untuk mendapatkan pertolongan, namun Ardinal diduga sudah meninggal saat tertimbun tanah itu, “sebut Rozi.

Tokoh masyarakat Koto Gadang itu juga mengaku prihatin dan kecewa, pasalnya hingga korban dikebumikan Sabtu malam, tidak ada aparat dari Pemkab.Agam yang turun ke lokasi kejadian untuk membantu proses evakuasi dan bentuk dukungan lain, “ mungkin karena kami berada di perbatasan dengan kabupaten Pasaman, kondisi kami kerap terabaikan, “sebut Rozi mengaku kecewa.

Bahkan, hingga Minggu siang ini, pihaknya selaku tokoh masyarakat setempat, hanya dihubungi tim pemadam kebakaran yang mengkonfirmasi kejadian tersebut.

Musibah itu dibenarkan M.Lutfie, Kalaksa BPBD Agam waktu dikonfirmasi kaba12.com, yang menyebut pihaknya sudah assestment dan pendataan. Diakui Lutfie, pihak Pusdal.Ops.BPBD Agam terlambat mengetahui adanya kejadian tersebut, karena baru pukul 23.00 WIB, Sabtu malam mendapat laporan adanya kejadian tersebut.

Sementara korban Ardinal, disebutkan sudah dikebumikan pihak keluarga di Jorong Koto Gadang, Silareh Aia, Palembayan, Sabtu,(4/9) malam pukul 21.00 WIB.

HARMEN

To Top