Lubukbasung, kaba12.com — Ruas jalan propinsi ruas Simpang Gudang-Siguhung yang sudah sangat lama didambakan masyarakat hingga kini masih mengambang.
Hingga kini wujud rencana pembangunan jalan 2 jalur yang disebutkan jadi aura kemajuan pusat pemerintahan kabupaten Agam di Lubukbasung yang sudah bertahun-tahun mengapung itu masih menjadi wacana.
Padahal, sepanjang ruas jalan yang direncanakan jadi ikon mendorong pariwisata kawasan Maninjau karena direncanakan dibangun ruas jalan Simpang Gudang-Padang Lua itu dibanyak titik sudah banyak lahan yang dibebaskan pemerintah.
Namun, hingga kini lahan yang dibebaskan masih belum disentuh dan ditata sehingga masyarakat pun tidak melihat ada pergerakan terkait rencana pembangunan ruas jalan yang sangat didambakan masyarakat itu.
Kondisi itu dibenarkan, camat Lubukbasung M.Idrus menjawab kaba12.com Jumat,(5/1) terkait dengan rencana pembangunan ruas jalan yang sudah bertahun-tahun direncanakan itu.
Diakui camat, lahan warga disepanjang ruas jalan yang akan terdampak pembangunan jalan itu sudah banyak yang dibebaskan dan dana pembebasan sudah dibayarkan.
Namun, M.Idrus mengakui masih cukup banyak lahan yang belum tuntas dan perlu ditindaklanjuti termasuk komplain dari beberapa warga.
Terkait pergerakan pembebasan lahan termasuk penataan lahan yang sudah dibebaskan camat Lubukbasung itu mengaku untuk penataan dan pembersihan lahan merupakan kewenangan kabupaten ,” berbagai aspek sebetulnya sudah dibahas dan kita di kecamatan hanya menjalankan program daerah dan lahan sudah cukup banyak dibebaskan,” jelasnya.
Informasi yang diperoleh kaba12.com, proses pembebasan lahan untuk rencana pembangunan ruas jalan propinsi jalur Simpang Gudang-Padang Lua sudah berlangsung sejak camat Lubukbasung dijabat Bambang Warsito dan sudah 3 kali pergantian camat ruas jalan Simpang Gudang ke Simpang Balai Salasa masih tak berubah wujud.
(Harmen)