Bukittinggi, KABA12.com — Peninjauan dan pengawasan terhadap pekerjaan prmbangunan di Bukittinggi tetus dilakukan Walikota dan Wakil Walikota. Terakhir, peninjauan dilakukan di Lobang Jepang Panorama, Sabtu (03/11).
Pada peninjaun ini, kembali Walikota menemukan pekerjaan yang dinilai asal-asalan dan sangat tidak berkualitas. Pasalnya, pemasangan batu alam untuk lantai di Lobang Jepang itu, tidak berkualitas karena terindikasi tidak dilapis dengan semen sesuai tekhnik pemasangannya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias, meyampaikan kekecewaannya atas pekerjaan itu. Ia menyesalkan, cara pemasangan yang dinilai sangat amburadul. Seharusnya, hasil yang diharapkan jauh lebih baik dari dilihat saat itu.
“Kota Bukittinggi yang dijual pariwisatanya dan Lobang Jepang ini adalah salah satu icon wisata Bukittinggi. Jadi tidak boleh kerjanya asal jadi karena yang akan berkunjung kesini adalah para Menteri dan para ahli yang mengerti bangunan. Bongkar semua. Ini benar-benar asal jadi. Diinjak saja lantainya tidak nyaman. Dicoba mencongkel pakai tangan, terbongkar semua. Ini sangat salah sekali. Perbaiki semua dan jangan di PHO,” tegas Ramlan kepada pelaksana melalui SKPD terkait.
Untuk pemasangan batu Alam itu, memang Walikota sangat mewanti wantinya. Karena untuk pemasangan batu alam itu sangat spesifik. Sebab batu alam yang dipasang itu tidak lurus dan berbelok belok seperti ular.
Walikota juga kembali mempertanyakan kinerja konsultan pengawas.
“Konsultan Pengawas itu digaji oleh pemerintah untuk mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan bukannya melihat orang bekerja,” ungkap Wako.
Kepada Sekda, Yuen Karnova dan Sekretaris Dinas PU-PR, Rahmat AE, Walikota memerintahkan untuk membentuk tim untuk memeriksa pekerjaan revitalisasi Lobang Japang ini. Tim harus memeriksa semua pekerjaan dan mana yang harus dibongkar, dibongkar saja. Hasilnya laporkan kepada saya,” tegas Walikota.
(Ophik)
