Washington.D.C, KABA12.com — Perintah eksekutif Donald Trump bagaikan mimpi buruk bagi warga tujuh negara yang ‘terlarang’ masuk AS: Iran, Irak, Suriah, Sudan, Libya, Yaman, dan Somalia.
Namun, bagi organisasi teroris seperti ISIS, itu adalah kabar baik. Mantan anggota kelompok ekstremis, Abu Abdullah — nama samaran — mengatakan, pernyataan Donald Trump akan digunakan sebagai alat perekrutan ISIS.
Dijadikan bahan propaganda. “Bisa dimainkan dalam propaganda mereka, untuk mengatakan bahwa sedang terjadi perang terhadap Islam dan semua Muslim,” kata Abu Abdullah seperti dilansir Liputan6.com, Rabu (02/02).
Mantan militan lain mengatakan, ketegangan antara Muslim yang tinggal di Barat dengan pemerintahnya adalah kondisi yang diinginkan ISIS. “Trump dianggap banyak membantu ISIS. Ia pada dasarnya adalah ‘alat’ bagi mereka (ISIS),” kata Abu Obaida, warga Inggris mantan anggota Jabhat al-Nusra di Suriah.
(Richard)
