Bukittinggi, KABA12 — Setelah ikuti rapat paripurna, Komisi II DPRD Bukittinggi mengunjungi Puskesmas Plus Mandiangin, Kamis (06/02).
Rombongan dipimpin Ketua Komisi II Amrizal disambut Kepala Dinas Kesehatan dan epala Puskesmas Plus Mandiangin drg. Rika Puspita serta jajaran.
Dalam eksposnya, Kepala Puskesmas Plus Mandiangin drg. Rika Puspita menyampaikan sejumlah hal-hal paling penting dan persoalan yang dihadapi puskesmas yang dipimpinnya. Sepertix kebutuhan kursi gigi, kebutuhan air di Puskesmas Pembantu Pabidikan, dimana Pustu tersebut butuh tampungan air dan sekarang tidak memiliki air. Kemudian, akses jalan menuju Puskesmas Plus Mandiangin yang menjadi prioritas dan biaya rutin puskesmas.
“Akses ke puskesmas ini, juga menjadi cukup sulit, terjal. Pasien kitanyang lansia cukup kesulitan. Ini banyak dikeluhkan warga dan pasien kita,”ujarnya.
Puskesmas Plus Mandiangin yang berlokasi di Pintu Kabun, memiliki tiga Pustu yakni Pustu Pabidikan, Pustu Kuriman dan Pustu Pintu Kabun. Lalu, satu Poskeskel di Puhun Tembok yang menumpang di Pos Pemuda. Puskesmas Plus Mandiangin memiliki wilayah kerja yakni Kelurahan Puhun Tembok dan Puhun Pintu Kabun.
“Kondisi Puskesmas kita saat ini, atap sudah ada yang terbongkar termasuk loteng, masalah jalan di depan Puskesmas dimana puskesmas tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk perbaikan jalan. Tanah juga dipinjam ke masyarakat membuat jalan pintas. Namun, tidak jadi dibeli tahun ini karena tidak ada biayanya. Akses jalan pintas juga belum signifikan. Sumber dana Puskesmas Plus Mandiangin dari APBD, BOK dan JKN. APBD kita tahun 2025 sebanyak Rp 199 juta lebih,” ungkap drg. Rika.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Bukittinggi Amrizal menyampaikan kunjungan komisi II untuk melihat kondisi yang dihadapi Puskesmas Plus Mandiangin, termasuk anggaran dan pelayanan. Ia mengakui banyak kendala yang dirasakan masyarakat, sehingga butuh kroscek langsung ke lapangan untuk melihat kondisinya.
“Kita ingin tahu persoalan apa yang jadi skala prioritas. Untuk dana APBD di Puskesmas Plus Mandiangin, hanya untuk gaji kontrak dan outsourching. Karena itu, kami mencoba menggali informasi tentang keadaan Puskesmas Plus Mandiangin ini,” terang Amrizal diamini Wakil Ketua DPRD Bukittinggi Zulhamdi Nova Candra.
Sedangkan, Anggota Komisi II DPRD lainnya Dewi Anggraini, Apt.Linda Wardiyanti, Elfianis dan Andi Putra, mengapresuasi pelayanan di Puskesmas Plus Mandiangin yang dinilai baik. Namun, fasilitas yang kurang memadai dan akses jadi poin penting unuk jadi bahan evaluasi.
Kunjungan Komisi II DPRD Bukittinggi juga dihadiri Anggota Komisi III DPRD Neni Anita, Kepala Dinas Kesehatan Linda Faroza beserta Sekretaris Dinas dan jajarannya, jajaran Puskesmas Plus Mandiangin, tim Sekretariat DPRD Kota Bukittinggi serta tim Wartawan Parlemen Bukittinggi.
(Harmen/*)
