Lubukbasung, kaba12.com — Kabupaten Agam yang dikenal kaya akan potensi alam, menjadikan berbagai jenis komoditi bisa dimanfaatkan masyarakat secara maksimal untuk menutupi kebutuhan hidup. Program Agam menyemai dinilai pas untuk mendorong pengembangan berbagai potensi yang dimiliki, terutama untuk menutupi kebutuhan hidup dan mendorong kesejahteraan masyarakat.
Beragam komiditi kini dikembangkan Dinas Pertanian (Distan) Agam melalui focus program padi, jagung, kedele (pajale) yang sengaja diarahkan untuk kawasan strategis untuk mensingkronkan program global daerah dengan sasaran akhir swasembada komoditi.
Sekretaris Distan Agam Ir. Arief Restu, Msi menjawab kaba12.com menyebutkan, beragam program strategis yang dikembangkan pihaknya, kini diarah dengan program global daerah dengan titik sasaran peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemanfaatan potensi alam.
Untuk program pajale, khusus komoditi kedele, di wilayah kabupaten Agam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan perkembangan yang signifikan, dimana hasil panen demplot kedele varietas grobogan yang dilakukan Kelompok Tani (Poktan) Mekar Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, memperoleh hasil memuaskan dengan perhitungan ubinan sebesar 3,52 ton/ hektar.
“Hasil ubinan ini membuktikan,kedelai layak dikembangkan di kabupaten Agam, sehingga untuk mendorong pengembangan kedelai pada tahun 2018 kita targetkan seluas 800 hektar dimana tahun 2017, hanya seluas 475 hektar,” ujar Arief Restu.
Fokus pengembangan kedele diarahkan untuk kawasan Tanjung Raya, untuk mendorong sukses program #save Maninjau, pemanfaatan lahan potensi, sekaligus alih usaha warga yang sebelumnya bergerak dibidang perkebunan air tawar di danau Maninjau.
“ Kita berharap, program pengembangan kedele, tidak hanya memberi efek positif bagi kesejahteraan dan ekonomi masyarakat di salingka danau Maninjau, tapi juga untuk target swasembada kedele di kabupaten Agam, “ ulas Arief Restu, sekretaris Distan Agam lagi.
(Harmen)
