Kaba Terkini

Kecewa Pemerintah Tidak Tegas, Warga Segel 2 Kafe di Lubukbasung

Lubukbasung, kaba12.com — Penyegelan dan penyisiran bersama yang dilakukan tokoh-tokoh masyarakat bersama kalangan ninik mamak terhadap 2 kafe yang ditengarai bandel karena kerap ditegur namun masih membuka usaha sampai pagi, termasuk kegiatan larut malam di GOR Basamo Mangko Manjadi (BMM) Padang Baru, Lubukbasung,Minggu,(28/3) viral di media sosial bahkan hingga malam ini masih jadi topic bahasan hangat.

Bahkan, operasi penertiban dan penyisiran yang dilakukan bersama tokoh ninik mamak, anggota Bamus Nagari Lubukbasung, jajaran pemerintah nagari, pemuda dan tokoh masyarakat itu, diyakinkan akan terus berlanjut sampai kegiatan-kegiatan yang diduga berpotensi menyalahi norma adat dan agama serta aturan yang sudah digariskan pemerintah bisa ditaati oleh seluruh elemen masyarakat.

Yang memprihatinkan, pernyataan yang mengemuka ke public, aksi bersama yang dilakukan masyarakat Minggu,(28/3) dini hari itu, merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah, khususnya Satpol PP Agam, yang dinilai tidak tegas dalam merespon berbagai laporan masyarakat, termasuk permintaan warga untuk menutup operasional kafe-kafe yang menyalahi ketentuan dan aktif sampai subuh.

Pernyataan itu ditegaskan Rino Syamna Putra, walijorong IV Surabayo kepada kaba12.com, yang menyebutkan masyarakat sudah makin jengah melihat kegiatan dan aksi-aksi yang kerap diluar norma yang berlaku, berlangsung di kafe-kafe, terutama di 2 kafe yang disegel masyarakat itu.

Menjawab kaba12.com terkait koordinasi dan laporan pihaknya kepada Dinas Satpol.PP-Damkar Agam, Rino Syamna Putra, justru menyampaikan kekecewaannya. Pasalnya, persoalan 2 kafe, masalah kegiatan sampai larut malam di GOR BMM dan aksi balap liar, yang meresahkan masyarakat, justru sudah sangat sering dilaporkan.

“ Laporan kami ada diterima, namun realisasinya tidak sesuai harapan. Kami meminta pemerintah melalui Satpol PP Agam menertibkan dan menutup kegiatan kafe-kafe yang meresahkan itu, nyatanya tidak dilakukan, bahkan kegiatan kafe yang kami maksudkan itu, sampai penertiban bersama oleh masyarakat, kafe itu masih berlangsung,”tegasnya.

Dibenarkan Rino Syamna Putra, untuk operasi penyegelan bersama oleh tokoh ninik mamak yang diikuti H.Dt.Hitam, M.A.Dt.Manambun, MR.Dt.Panglimo Basa, Dt.Nagari Basa, Dt.Rajo Mangkuto, Bob Nuzuar, anggota Bamus Lubukbasung, dan beberapa tokoh masyarakat yang didampingi personil kepolisian itu, tidak mengikutsertakan personil Satpol PP Agam, “ kami kecewa, dan itu hasil keputusan rapat bersama warga,”tegasnya.

Diharapkan Walijorong IV Surabayo itu, kedepan pengawasan dan penertiban hal-hal yang berpotensi merugikan, termasuk yang menyalahi aturan yang berlaku, bisa lebih maksimal dan tegas, “ masyarakat sudah pro-aktif, mestinya pihak berwenang bersikap tegas. Kami dibawah, siap memberi dukungan, “tegas Rino Syamna Putra lagi.

Disisi lain, terkait kegiatan lewat jam malam di kawasan GOR BMM, Walijorong IV Surabayo itu berharap, personil Satpol PP Agam yang ditugaskan di posko tribun GOR agar lebih pro-aktif dan responsive, tidak hanya berdiam diri di posko, namun mestinya rutin berpatroli di jam-jam tertentu untuk mengawasi kegiatan masyarakat yang selalu ramai jika malam hari.

“ Kami berharap, sinergi yang terbangun antara unsur terkait di Pemkab.Agam dengan masyarakat dalam mengawasi kegiatan warga untuk mengantisipasi penyakit masyarakat, bisa lebih maksimal kedepananya, “ungkap Rino Syamna Putra lagi.

Terkait penyegelan dan operasi penyisiran terhadap kegiatan yang dilakukan larut malam itu, diyakinkan walijorong IV Surabayo itu, akan berlangsung secara rutin, sesuai kesepakatan bersama seluruh unsur yang ada di nagari, sebagai bentuk mengawal kebijakan pemerintah dan visi madani di kabupaten Agam, apalagi di pusat pemerintahan kabupaten Agam di Lubukbasung.

HARMEN

To Top