Lubukbasung,kaba12 — Tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun 2023 di kabupaten Agam harus menjadi perhatian bersama semua pihak termasuk kalangan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Beragam pola bisa diterapkan untuk menekan kasus tersebut, terutama dengan membangun komitmen sejak dini dalam keluarga termasuk mendorong optimalnya kepedulian terhadap lingkungan sosial.
Hal itu disebutkan M.Ater Dt.Manambun, Sekretaris Komisi I DPRD Agam menanggapi tingginya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang ditangani aparat penegak hukum di Kabupaten Agam sepanjang tahun 2023.
Sesuai data dalam case conference dalam gelar wicara penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan nasional yang diikuti jajaran Pemkab.Agam di Balairung Kediaman Resmi Bupati Agam, Rabu, (27/12) lalu, hingga November 2023 di Kabupaten Agam terjadi 54 korban kekerasan terhadap anak dan 10 orang korban perempuan.
Disebutkan M.Ater Dt.Manambun, semua pihak harus memperlihatkan peran nyata dalam menekan kasus tersebut, diawali dalam kegiatan, lingkungan masyarakat, lembaga pendidikan, dunia usaha dan lembaga pemerintahan sampai ke tingkat nagari, dimana komitmen perlindungan terhadap anak dan perempuan harus betul-betul menjadi prioritas.
“ Intinya, harus terbangun komitmen bersama untuk memfokuskan perhatian terhadap anak dan perempuan, sesuai UU yang betul-betul dijalankan, mengingat banyak aspek yang harus dilaksanakan, “ sebutnya.
Ditegaskan, komitmen dan peran semua elemen harus betul-betul teraplikasi dengan baik di seluruh tingkatan, termasuk upaya mendorong peningkatan mutu SDM,sosialisasi dan berbagai aspek lain, sehingga upaya antisipasi kekerasan terhadap anak dan perempuan bisa terlaksana dengan baik dan nyata.
(HARMEN)
Warning: Attempt to read property "term_id" on bool in /home/k7946951/public_html/wp-content/themes/flex-mag/functions.php on line 999