Bukittinggi, KABA12.com — Memperingati Hari Radio ke 72, Senin (11/09), 92 stasiun RRI se Indonesia serentak melaksanakan upacara bendera dan penyulutan obor Tri Prasetya RRI dibawah komando direktur utama RRI M. Rohanuddin.
Kepala Stasiun RRI Bukittinggi Samirwan menjelaskan, dalam peringatan hari radio ini angkasawan/angkasawati RRI Bukittinggi diminta meningkatkan kinerja sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi masing-masing, memaknai visi RRI sebagai radio yang terpercaya dan mendunia, serta menjaga kekompakan melalui penggalian potensi, dengan wujud hadirnya program yang bermanfaat bagi masyarakat pedengar setia RRI.
“Bersama dalam keberagaman menjadi tema Hari Radio ke 72 ini dan sebagai tindak lanjut seluruh angkasawan/angkasawati harus dapat menjaga situasi kondusif dan memproduksi acara siaran dan berita yang sifatnya edukatif atau mendidik, tentunya itu dengan adanya keterangan dari narasumber yang jelas dan benar, disamping terus melestarikan budaya bangsa Indonesia,” jelasnya.
Menurut Samirwan, RRI Bukittinggi didirikan bukan dengan cara yang mudah, melainkan dengan upaya yang gigih dan bahkan pertaruhan nyawa dilakukan para pejuang guna mendapatkan peralatan penyiaran dari tangan penjajah Belanda, pada masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI), dan arti penting sejarah itu menjadi cikal bakal lahirnya RRI.
Sementara ,Walikota diwakili Asisten II Setdako Bukittinggi Ismail Djohar mengatakan, usia 72 tahun menjadikan RRI sebagai salah satu radio yang matang .
RRI Bukittinggi telah menunjukkan komitmen dan konsistensinya sebagai radio terpercaya dan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa. Bahkan empat tahun lalu juga telah ditetapkan sebagai radio bela negara, karena menjadi satu-satunya penyampai informasi di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
“Kami atas nama Pemko Bukittinggi mengucapkan selamat kepada RRI yang telah berusia 72 tahun.
Sejauh ini RRI Bukittinggi telah memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi seluruh pendengar, termasuk optimalnya kerjasama dengan pemerintah Kota Bukittinggi, melalui dialog, siaran langsung, serta berita yang telah diproduksi,” ujarnya.
(Ophik)
