Kaba Terkini

Harga Sawit Petani Ambruk-APKASINDO Gelar Demo Akbar Nasional, Jufri Nur : Cabut Larangan Ekspor CPO

Lubukbasung, kaba12.com — Para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Assosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) akan gelar aksi demontrasi besar-besaran secara nasional yang akan digelar serentak se Indonesia, Selasa,(17/5).

Aksi protes yang dikoordinasi APKASINDO di seluruh Indonesia itu, tidak hanya akan digelar di Istana Negara, Jakarta dan DPR RI, tapi juga pada hari yang saat, aksi demo akan digelar di seluruh daerah dengan tujuan masing-masing kantor Gubernur-bupati-walikota- DPRD di seluruh daerah di Indonesia.

Bahkan di Sumatera Barat, aksi demontrasi akan digelar serentak Selasa pagi tersebut, tidak hanya ke kantor gubernur Sumbar, tapi juga ke kantor bupati-DPRD, khususnya di daerah yang menghasilkan kelapa sawit, termasuk di kabupaten Agam.

Aksi protes yang digelar secara nasional itu, merupakan wujud reaksi atas kebijakan predisen Jokowi yang memberlakukan larangan ekspor CPO dan produksi turunan kelapa sawit, yang berdampak luar biasa terhadap harga jual tanda buah segar (TBS) kelapa sawit secara nasional.

Kondisi ini, berdampak buruk terhadap kehidupan para petani kelapa sawit yang selama ini menggantungkan hidup pada harga jual TBS, termasuk banyak pabrik kelapa sawit (PKS) yang membeli TBS sawit dengan harga murah.

Bereaksinya kalangan petani kelapa sawit yang dikoordinirkan APKASINDO itu, dibenarkan Jufri Nur,SE,MM, ketua DPW APKASINDO Sumtera Barat, yang menyebutkan, aksi demontrasi yang digelar serentak se Indonesia.

Digelar Jufri Nur, aksi 17 Mei, dengan demontrasi akbar yang digelar merupakan wujud perjuangan dan aksi awal untuk memperjuangkan nasib petani kelapa sawit secara nasional, yang menuntut agar presiden Jokowi mencabut larangan ekspor CPO yang berdampak terhadap ambruknya harga kelapa sawit.

Dalam aksi tersebut, tegas Jufri Nur, pihaknya juga meminta pemerintah merevisi Permentan. No.1 tahun 2018 tentang penetapan harga TBS sawit yang berpihak pada petani, “aksi 17 Mei merupakan aksi awal sebagai wujud pembelaan terhadap para petani sawit se Indonesia, “ tegasnya.

Ditambahkan Jufri Nur, aksi nasional itu, juga serentak digelar di kabupaten-kota, termasuk di Sumatera Barat, yang juga menuntut para kepala daerah (gubernur-bupati), untuk lebih bertanggungjawab terhadap perusahaan dan semua pabrik yang nakal dan membeli TBS sawit dengan harga sangat rendah.

“ Aksi 17 Mei, merupakan aksi awal untuk membela para petani sawit. Dan jika tuntutan yang disampaikan tidak dipenuhi pemerintah, kami akan gelar aksi yang lebih besar, dan meminta pemerintah menutup semua pabrik dan perusahaan kelapa sawit, agar semua, baik petani maupun pengusaha sama-sama rugi, “ tegas Jufri Nur dengan nada tinggi.

Ditegaskan, aksi nasional itu sudah dipersiapkan secara maksimal oleh seluruh jajaran APKASINDO di Indonesia. Khusus di Sumatera Barat, pihaknya bersama unsur pimpinan DPW APKASINDO Sumbar sebanyak 7 orang perwakilan, akan bergabung dengan aksi massa di Istana Negara untuk menyuarakan langsung aspirasi itu pada pemerintah pusat dan presiden.

HARMEN

To Top