Khazanah

GELAPNYA PEMIKIRAN_Akhir Zaman?

Oleh : Rahman

Hari ini kita hidup di akhir zaman, gelapnya pemikiran dan ‘pemujaan’ pada ideologi sesat, semakin mendominasi. Melakukan sesuatu hanya untuk memenuhi ‘selera serakah’ para pemuja harta/ jabatan/ kedudukan/ kehormatan.

Pola hidup ini sudah sistemik, menjelajah kesemua sudut kehidupan. Tidak pandang bulu, kaum terpelajar, intelektual, golongan ‘awam’ bahkan ‘tokoh cendikiawan’ pun dilanda ‘deman’ yang sistemik. Idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan agama pun telah terjangkit demam ‘gelapnya pemikiran’ ini.

Karena ambisi kekuasaan, fanatisme kelompok yang berlebihan, menuhankan hawa nafsu, maka sistem dan norma-norma nilai kebenaran yang ‘dianggap’ sebagai ujung tombak kebenaran telah dijungkirbalikkan, dan berdiri ‘sungsang’.

Tak tanggung-tanggung, ulama (“Sesungguhnya ulama itu pewaris para Nabi (HR.Ibnu Majah dan Ibnu Hiban) pun direndahkan. Fatwa-fatwa yang dikeluarkan ulamapun, mereka ‘gugat’. Padal selama ini ulama telah mengabdikan seluruh ilmu dan potensi dirinya untuk menuntun umat, melalui kegiatan dakwah mensyiarkan agama Islam, sehingga menempatkannya pada kedudukan yang tinggi.

Beberapa pihak pun terus berupaya membisiki ‘tokoh-tokoh penting’ demi ambisi dan kekuasaan, yang terkadang malah makin memperkeruh suasana. Hanya karena beda ‘posisi’ dalam kekuasaan, beda partai, merasa berkuasa (‘bisa mengatur segalanya’), mereka yang ‘hatinya gelap dan dipenuhi kegelapan’ tak tanggung-tanggung ulama pun mereka ‘tertawakan, dan bahkan terkesan dikriminalkan.

Saya teringat dalam suatu tulisan, dikatakan oleh seorang ulama Syekh Muhammad Bazmal Hafizhahullah, bahwa “Menjatuhkan kedudukan para ulama termasuk perilaku ahlul bid’ah dan pengekor hawa nafsu.”
Ahli hikmah berpesan, ‘apabila seseorang tidak melakukan kebaikan, maka ia cenderung terhadap hal-hal buruk’. Hal terbaik saat ini adalah kita harus tetap berada dalam barisan ‘perjuangan’ ulama, untuk mencegah bangsa dari kebinasaan dan gelapnya pemikiran.

Bagi saudara-saudara kita, yang ‘masih tersenyum sinis’ ketika para ulama menyuarakan agar tegaknya keadilan dan kebenaran, hadiahkan mereka dengan doa, agar kegelapan segera berlalu dalam logika dan pikirannya. Inilah salah satu sudut potret akhir zaman.

0Shares
To Top