Bukittinggi, KABA12.com — Jelang Tour de Singkarak (TdS) 2017 dimana Bukittinggi menjadi tuan rumah grand closing tanggal 26 November mendatang, kondisi jalan utama kota wisata ini masih tampak semrawut. Material galian pipa PDAM menumpuk di badan jalan, karena proyek milyaran itu masih terus berjalan.
Kondisi ini semakin parah karena sejak beberapa hari terakhir, curah hujan cukup tinggi mengguyur kota Bukittinggi.
Akibatnya galian pipa tersebut kurang tampak bagi pengguna jalan. Bahkan pasir penutup galian yang sudah selesai, terbawa arus air dan mengakibatkan sejumlah kendaraan terpuruk ke dalam lobang galian itu.
Hal ini mendapat sorotan dari Dedi Fatria, anggota DPRD Bukittinggi. Ia meminta pemko untuk dapat memperhatikan persoalan ini.
“Banyak kendaraan terjebak galian pipa PDAM di sejumlah ruas jalan, khususnya di Jalan Sudirman. Pekerjaan ini juga mempengaruhi kelancaran arus lalu lintas apalagi pada pagi dan sore hari. Selain itu, Bukittinggi juga akan menghadapi event Internasional Tour de Singkarak. Ini harus segera diselesaikan,” ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menjelaskan bahwa galian PDAM itu merupakan proyek balai provinsi. Sedangkan Bukittinggi hanya sebagai pengguna.
“Kita harus mengakui bahwa kita butuh dengan ini. Namun kita juga sesalkan cara kerja yang dinilai tidak efektif,” ungkapnya.
Walikota menambahkan, pemko juga sudah membicarakan persoalan ini kepada gubernur. Pihak provinsi pun juga telah memanggil kontraktor membahas masalah tersebut.
“Mereka berjanji di depan gubernur untuk menyelesaikan pekerjaan ini maksimal tanggal 11 November mendatang. Mudah-mudahan terealisasi. Kita juga akan terus memantau pekerjaan tersebut dan rambu peringatan akan diperbanyak untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan,” tegas Ramlan.
(Ophik)
