Kaba Pemko Bukittinggi

Diimingi Sembako Murah, Seorang Warga Aur Ditipu

Bukittinggi, KABA12.com — Mardiati (43) seorang warga Aur, Bukittinggi, mengaku menjadi korban penipuan dari oknum warga yang mengaku berasal dari Tarok, Guguak Panjang.

Mardiati diminta mengumpulkan 15 warga agar mendapatkan paket sembako murah seharga Rp 65 ribu.

Mardiati, saat menceritakan kasusnya ke sejumlah awak media di ruangan Bukittinggi Parlemen Jurnalis, Rabu (27/02), menyampaikan, dirinya ditemui pelaku di rumahnya di daerah Aur, Rabu siang.

Saat itu, pelaku yang merupakan seorang perempuan tersebut, bercerita untuk mencari tukang masak dan cuci piring.

“Saya jembatani dengan tetangga saya, namun karena yang bersangkutan tidak ada di rumah, saya ajak pelaku ke rumah untuk menunggu. Tiba-tiba pelaku yang menagaku tim sukses dari salah satu parpol itu, menerima telpon dan menjawab, masih ada 15 paket sembako lagi,” jelasnya.

Kemudian korban bertanya kepada pelaku, terkait paket sembako yang dibicarakan. Saat itulah, pelaku menyebutkan bahwa ada paket sembako murah yang dapat dibagikan kepada 15 KK lagi.

Pelaku menawarkan kepada korban untuk mengumpulkan uang warga sebanyak Rp 65.000 untuk satu paket sembako, yang berisikan beras, gula, telur dan lain sebagainya.

“Karena ingin membantu warga mendapatkan sembako murah, saya berusaha mengumpulkannya dan terkumpul Rp 900.000. Setelah terkumpul, saya hubungi pelaku dan diarahkan untuk menyerahkan uang itu di kantor DPRD Bukittinggi,” ungkap Mardiati.

Kemudian, saat tiba di halaman kantor DPRD, pelaku meminta uang tersebut dan meminta KK calon penerima.

“Karena KK tidak saya minta kepada calon penerima, saya jemput dulu ke rumah warga itu. Ketika saya kembali ke DPRD, pelaku sudah tidak ada lagi dan uang itu sudah dibawanya,” jelasnya.

Mardiati pun panik dan mencoba untuk mencari tau keberadaan pelaku. Karena no telpon pelaku tidak dimiliki korban, ia mencoba mencari tau lokasi rumah pelaku.

“Saya tanya kepada teman-teman di Tarok, dan tidak satupun yang mengenal pelaku dengan inisial ‘D’ itu. Saat itu saya merasa ditipu dan hal ini akan dilaporkan ke pihak berwajib. Ini menjadi pengalaman pahit dan saya harapkan warga terus waspada. Jangan sampai ada korban selanjutnya,” jelasnya.

(Ophik)

To Top