Tanjung Raya, KABA12.com — Pencemaran yang melanda Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam beberapa bulan belakang ini sangat berdampak kepada kegiatan ekonomi masyarakat sekitar. Tak hanya para pemilik Karamba Jaring Apung (KJA) tapi pedagang kuliner khas Maninjau.
Seperti diungkapkan Riza (29) salah seorang pedagang kuliner rinuak dan pensi di Gasang, Nagari Maninjau, Tanjung Raya. Kepada KABA12.com ia mengaku penjualan para pedagang turun drastis sejak musibah itu terjadi.
“Dari pagi hingga sore belum ada dagangan kami yang laku, sekarang ini kami tidak menjual kuliner yang berbahan dasar rinuak, terpaksa diganti dengan udang yang dibeli dari danau Singkarak, jadi rasanya pun berbeda, wisatawan sangat menyukainya,” ujarnya ketika ditemui Senin (20/03).
Ditambah lagi dengan mahalnya harga pensi mentah yang dibeli dari para pedagang di pasar, “6 bulan lalu pensi saya beli dengan harga Rp 3000 sekarang Rp 8000 per liter jadi terpaksa dijual dengan harga mahal pula,” ulasnya.
Riza menambahkan tak hanya kelangkaan rinuak dan pensi, pencemaran Danau Maninjau juga berdampak pada pengunjung, “tahun lalu banyak turis mancanegara yang berlalu lalang namun sekarang sudah jarang,” jelasnya dengan mata menerawang.
(Johan)
