Pasaman, kaba12.com — Walau dalam kondisi sakit, bupati Pasaman H.Benny Utama, tetap memimpin rombongan tim Safari Ramadhan (TSR) Pemkab.Pasaman ke mesjid Nurul Iman, Kampuang Rawang, Nagari Malampah kecamatan Tigo Nagari, Minggu, (24/4).
Bupati Pasaman yang didampingi para kepala OPD, direktur RSUD Pasaman, pimpinan Bank Nagari dan BAZNas Pasaman, sampai ke lokasi acara didera hujan lebat disertai petir, tak menyurutkan semangat Benny Utama untuk bertemu warga, bahkan langsung turun di salah satu kedai di tengah pasar untuk menemui warga yang sudah menantinya.
Saat memimpin TSR I Pemkab.Pasaman itu, kondisi kesehatan Beny Utama sendiri menurun, wajahnya terlihat pucat dan lelah, suaranya berat menahan demam ditengah cuaca dingin.
Usai berbuka puasa dan shalat maghrib di Kantor Wali Nagari Malampah, di kawasan pasar Malampah, rombongan TSR Pemkab Pasaman melanjutkan perjalanan 15 menit menyusuri beberapa kampung menuju Masjid Nurul Iman di Rawang.
Sepanjang jalan terlihat tenda-tenda pengungsian masih terpasang di depan rumah warga, sementara warga yang tinggal di Huntara (hunian sementara), sudah kembali manjalani hidup normal, lampu rumah menyala dan televisi pun hidup.
Namun, saat sampai di mesjid Nurul Iman, Kampuang Rawang, Bupati Benny Utama tertegun mengamati kondisi bangunan mesjid yang tampak utuh, tidak ada bekas kerusakan sedikit pun, pasca didera gempa dahsyat, Jumat,(25/2) lalu, padahal kawasan Malampah merupakan salah satu kawasan terparah dilanda gempa di Pasaman.
“ Masya Allah, Allahuakbar. Ini kuasa Allah, rumah warga banyak yang rusak di Kampuang Rawang, namun masjid ini tetap berdiri kokoh, ini kuasa Allah, “ ungkap Benny Utama tak henti beristigfar.
Tidak seperti safari Ramadhan sebelumnya, kali ini tidak banyak yang disampaikan Benny Utama, keringat dingin tampak mulai mengucur di dahi dan pelipis mukanya, suaranya pun tambah serak menahan demam.
Terkait harapan masyarakat untuk dibangunkan kembali jembatan yang ambruk pasca gempa Malampah, dijawab pasti akan segera dibangun. Mengenai huntara bagi 500-an KK warga Malampah, sudah banyak yang selesai dibangun, namun masih ada yang belum tuntas.
“Huntara sudah banyak yang selesai, baik melalui partisipasi OPD Pemkab Pasaman, sumbangan donatur, maupun dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Tapi masih ada 160 unit lagi yang belum ditangani,” ungkap Bupati Benny Utama.
Kepada masyarakat Malampah, bupati minta agar senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian yang datang dari Allah, dan masyarakat tidak boleh larut dalam kesedihan yang panjang.
“Sedih tentulah sedih. Siapa yang tidak sedih rumahnya hancur dan keluarganya ada yang meninggal dunia. Tapi jangan terlena dan sampai berlarut-larut. Segera bangkit, berusaha kembali membangun diri dan masa depan, disaat rakyat menangis, pemerintah ikut sedih. Pemerintah harus hadir disaat masyarakatnya susah, “ujarnya.
Tentang bantuan pemerintah pusat bagi rumah warga yang rusak berat, bantuan provinsi untuk rumah rusak sedang, serta bantuan pemerintah daerah untuk rumah rusak ringan melalui APBD Kabupaten Pasaman, hanya tinggal menunggu waktu.
Bupati Benny Utama langsung mohon diri untuk kembali lebih awal ke Lubuk Sikaping. “Mohon maaf malam ini,saya harus kembali lebih awal ke Lubuk Sikaping, karena kondisi badan kurang sehat,” ujarnya mohon pamit pada warga Malampah.
HARMEN