Palupuah, kaba12.com — Arus mudik lebaran yang kian padat di ruas jalan lintas Sumatera, khususnya di ruas Bukittinggi-Sumut, membuat jalur jalan itu semakin ramai oleh kendaraan. Bahkan diprediksi, puncak arus mudik akan memadati jalur itu Rabu-Kamis, (27-28/8) dari dua arah.
Namun, mengantisipasi lonjakan arus kendaraan di ruas jalan yang dikenal padat itu, tidak diantisipasi oleh Pemkab.Agam dan Pemprov.Sumbar dengan menyediakan rambu-rambu penunjuk arah yang memadai, sehingga banyak pengemudi dari luar daerah yang tersesat.
Kondisi ini, diinformasi warga setempat sudah berlangsung lama, bahkan warga sudah sering menyampaikan harapan, agar di jalur itu diberi rambu dan tanda penunjuk arah sehingga pengguna jalan tak tersesat.
Kondisi ini, terutama terjadi di ruas jalan lintas Sumatera jalur Bukittinggi-Medan persis di Simpang Patai Nagari Nan Tujuah persimpangan jalan menuju Duku Palembayan Kabupaten Agam.
Ruas jalan baru ini, membuat pengguna jalan, kususnya pemudik dari luar propinsi tersesat sampai jauh ke wilayah Palembayan. Untuk warga, ikut membantu para pemudik memberi arahan agar para pengemudi tidak terlanjur jauh tersesat.
Seperti halnya Senin,(25/4), dua unit kendaraan berplat nomor D asal Bandung, Jawa Barat, yang tersesat jauh. Tujuan 2 kendaraan itu kearah Medan, Sumut, namun kendaraan tersebut, justru menempuh jalur jalan menuju Duku, Palembayan.
Mendapati dirinya tersebut, Aan pengemudi mobil itu, mengaku kesal karena tidak ada rambu penunjuk arah yang dipasang Dishub Agam di persimpangan jalan tersebut, “ kami sampai tersesat jauh, “ ungkapnya dengan muka kesal.
Bahkan, Aan mengaku yang sudah lelah, bahkan perjalanan masih jauh, malah tersesat karena tidak ada rambu-rambu penunjuk arah yang menjadi pedoman mereka, “ mestinya dipasang rambu penunjuk arah, agar pengguna jalan tidak tersesat seperti kami, “ ungkapnya kepada Harry, personil kaba12.com di lokasi.
Perantau Medan yang bekerja di Bandung itu, mengaku takut dan kesal, pasalnya akibat tidak ada rambu penunjuk arah, 2 kendaraan rombongan harus melewati jalur esktrem dan berbahaya, “ jalan sepi, gelap kiri-kanan tebing dan jurang terjal, mengerikan, “ ungkapnya.
Sementara informasi yang diperoleh kaba12.com, dampak tak pedulinya Pemkab.Agam itu membuat para pemudik itu kesal dan ketakutan. Untuk warga di daerah itu menyuruh mereka balik dan menerangkan arah jalan yang benar menuju medan.
HARMEN/HARRY