Lubuk Basung, KABA12.com — Cindua Dalimo, makanan yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Minangkabau.
Kuliner manis berkuah itu kerap hadir dalam hidangan buka puasa saat bulan Ramadhan di Sumatera Barat.
Dalam penyajiannya, cindua dalimo bisa dicampur dengan bahan makanan lain seperti nangka, rumput laut, roti serta kolang-kaling.
Kuliner berbahan dasar tapung tapioka warna-warni itu memiliki daya tarik sendiri. Tidak hanya unggul dalam penampilan, rasanya nya pun begitu lezat dilidah penggemarnya.
Hebatnya kuliner tersebut nikmat dikonsumsi dalam suhu panas maupun dicampur es batu.
Seperti diungkapkan Nurlinda (40) salah seorang pedagang pabukoan di kecamatan Lubuk Basung, Agam. Menurutnya, saat Ramadhan biasanya, makanan ini laris diburu masyarakat.
“Cindua dalimo salah satu primadona di pasar-pasar pabukoan, tak sempurna berbuka puasa tanpa mencicipinya,” ujarnya kepada KABA12.com, Jum’at (02/06).
Diakuinya, omset penjualan kuliner cindua dalimo selama Ramadhan cukup memuaskan. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan lebih kurang Rp 100 ribu.
“Cindua dalimo satu bungkus dijual dengan harga Rp 2 ribu per gelasnya, dalam sehari saya sanggup menjual lebih kurang 100 gelas, ” ulasnya.
Tak hanya menu berbuka puasa, kuliner tradisional ini juga ini juga salah satu jajanan favorit anak-anak saat menunggu waktu taraweh, biasanya makanan ini juga dijual para pedagang di lingkungan mesjid.
Cindua dalimo juga bisa dinikmati di luar Sumatera Barat, banyak perantau minang yang membuka usaha kuliner dan menjadikanya salah satu dagangan andalan di Bulan Ramadhan.
“Perantau Minang dimanapun berada, pasti akan mencari makanan tersebut dan mengingatkan masa indah di kampung halaman,” jelas Nur.
(Johan)
