Lubukbasung, kaba12.com — Berjibunnya prestasi yang diraih Bupati Agam Indracatri di berbagai bidang ternyata tidak diimbangi prestasi bidang keagamaan.
Dalam MTQN ke-37 Sumbar di Pariaman pekan lalu, prestasi kabupaten Agam justru kembali ambruk di posisi ketujuh.
MTQ sebagai salah satu bukti faktual sukses pembinaan keagamaan sebagai implementasi Agam Madani dalam beberapa tahun terakhir justru semakin anjlok tanpa alasan yang jelas.
Dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Sumbar ke 37 di Kota Pariaman ,Agam hanya mampu menempati posisi ketujuh dengan 4 medali emas, 1 medali perak dan 3 medali perunggu.
Berdasarkan data yang diperoleh kaba12.com prestasi tersebut merupakan prestasi paling memilukan sejak 8 tahun terakhir, alih-alih mencapai target tiga besar, Agam justru melorot ke posisi 7 dari 17 kabupaten-kota di Sumatera Barat.
Kabupaten Agam yang menurunkan 63 kafilah dan 40 pendamping malah turun satu peringkat dari MTQ ke-36.
Dari data yang diperoleh kaba12.com, periode pertama kepemimpinan Indra Catri di Kabupaten Agam, ditandai dengan melonjaknya prestasi daerah itu pada MTQ ke-34 tahun 2011 di Kabupaten Dharmasraya.
Dari 14 cabang yang diperlombakan pada MTQ tingkat Sumbar itu, Kabupaten Agam hanya mengikuti 10 cabang lomba dengan kekuatan 105 peserta yang terdiri dari 53 orang kafilah didampingi 52 orang pelatih dan official.
Prestasi Kabupaten Agam di Dharmasraya meningkat tajam, dari posisi 15 pada MTQ ke 33 di Kabupaten Pasaman dua tahun sebelumnya, di awal kepemimpinan Indra Catri, kafilah Agam berhasil meroket naik ke posisi ketujuh.
Saat itu Kabupaten Agam mengumpulkan tiga medali emas, dua medali perak, dua medali perunggu, serta satu harapan satu.
Dua tahun kemudian, pada tahun 2013 MTQ ke 35 di Pasaman Barat prestasi kafilah Agam terus membaik
Bahkan mungkin ini puncak kejayaan Agam sepanjang sejarah keikutsertaannya dengan berhasil berada pada peringkat kelima.
Kafilah Kabupaten Agam yang ikut pada MTQ sebanyak 56 peserta dan 49 orang official berhasil meraih tiga medali emas, empat medali perak dan empat medali perunggu.
Lalu, pada MTQ ke 36 tahun 2015 di Kota Sawahlunto, kafilah Agam meraih 10 medali dan dinobatkan masuk pada enam besar.
Saat itu, kafilah Kabupaten Agam meraih empat medali emas, dua medali perak dan empat medali perunggu.
Saat itu kafilah Agam mengikuti sebanyak 10 cabang dari 13 cabang yang dipertandingkan. Untuk jumlah kafilah itu sendiri berjumlah 56 kafilah, 16 orang pendamping dan 13 tim pelatih.
Menanggapi turunnya prestasi kafilah Agam itu Kabag Kesra Sekab. Agam, Satria mengaku puas dengan prestasi kafilah Agam dalam MTQN Sumbar ke-37 tahun 2017 ini.
“Peringkat, Agam turun satu peringkat, namun perolehan medali sudah jauh lebih baik,” katanya.
Satria juga mengaku sudah memaksimalkan segala persiapan, mulai dari tahapan seleksi hingga training center (TC).
“Seluruh kafilah sudah berusaha maksimal dan memberikan hasil terbaik di seluruh cabang yang diikuti bahkan ada hal lain yang menjadi poin penting yakni sebaran prestasi di berbagai cabang yang diikuti,” katanya pada sejumlah wartawan termasuk kaba12.com.
Sejauh ini tidak ada evaluasi resmi yang dilakukan daerah termasuk pernyataan resmi termasuk makin melorotnya prestasi bidang keagamaan yang berbanding terbalik dengan jibunan pretasi yang diraih bupati Agam dibidang umum dan pemerintahan sejak Indracatri memimpin kabupaten Agam.
(Harmen / Jaswit)
Prestasi Kabupaten Agam di MTQ Sumbar
Tahun 2011
Tuan Rumah: Dharmasraya
Peringkat 7
Medali : 3 emas, 2 perak, 2 perunggu
Kekuatan: 53 kafilah dan 52 pendamping
Mengikuti: 10 cabang lomba
Tahun 2013
Tuan Rumah: Pasaman Barat
Peringkat 5
Medali: 3 emas, 4 perak, 4 perunggu
Kekuatan: 56 kafilah dan 49 pendamping
Mengikuti: 10 Cabang Lomba
Tahun 2015
Tuan Rumah: Sawahlunto
Peringkat 6
Medali: 4 emas, 2 Perak, 4 Perunggu
Kekuatan: 56 Kafilah dan 29 pendamping
Mengikuti: 10 Cabang Lomba
Tahun 2017
Tuan Rumah: Kota Pariaman
Peringkat 7
Medali: 4 Emas, 1 Perak, 3 Perunggu
Kekuatan : 63 Kafilah dan 40 Pendamping
Mengikuti: 11 cabang lomba