Kaba Terkini

Bupati Agam Pantau Demolisi Sisa Galodo Warga Diminta Menjauh

Sungai Pua,kaba12 — Peledakan batu besar sisa material banjir bandang lahar hujan Gunung Marapi di Batu Anguih, Kapalo Koto, Nagari Sungai Pua, digelar Jumat (31/5) sore.

Proses persiapan peledakan batu besar yang menjadi salah satu solusi untuk mengantisipasi dampak banjir bandang susulan yang merupakan kegiatan pertama di Indonesia dalam penanganan dampak pasca banjir bandang lahar dingin gunung berapi itu.

Peledakan batu besar itu dipantau langsung Bupati Agam Dr. Andri warman,
tim ahli BNPB Kolonel Inf. Hery Setiono, Dandim 0304/Agam dan jajaran Forkopimda Agam lainnya.

Sesuai hasil rapat persiapan yang digelar Kamis kemarin Kol. Inf. Hery Setiono menyebutkan, target peledakan dilakukan pada sasaran terpilih dengan uji coba dua batu besar dan melihat dampak setelah peledakan.

Setelah peledakan, pihaknya akan melihat kondisi geologi sekitar kawasan yang ditimbulkan, apabila tidak terjadi pergeseran berarti masih aman, ” BNPB sudah memperhitungkan segala aspek, khususnya keamanan baik dampak pada masyarakat maupun geologi sendiri, ” sebutnya.

Dikatakan, demolisi ini sudah disosialisasikan kepada warga, mereka sudah diberi pengetahuan terhadap peledakan batu tersebut.

“Yang berada di radius 500 meter dari lokasi kita ungsikan, karena keamanan menjadi faktor utama,” kata Hery.

Sementara Bupati Agam Dr. Andri Warman yang memantau langsung proses demolisi tersebut, berharap langkah antisipasi yang disepakati bersama itu berjalan lancar.

Pasalnya, langkah yang direkomendasikan BNPB bersama unsur terkait dalam penanganan dampak bencana itu diyakini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi potensi dampak banjir bandang susulan, termasuk proses normalisasi aliran sungai yang berhulu dipuncak Gunung Marapi.

Bupati Agam itu juga meminta warga untuk memberi dukungan terhadap demolisi tersebut, termasuk dengan menjauh dari lokasi rencana peledakan sesuai radius yang ditetapkan.

Sebelumnya persiapan yang dilakukan tim gabungan BNPB untuk rencana peledakan 2 batu besar tersebut sudah dilakukan secara maksimal sejak beberapa hari terakhir, dimana saat ini proses demolisi masih berlangsung.

Namun katanya lagi, peledakan batu ini tidak berdampak seperti yang mereka bayangkan, karena sudah dikaji secara baik dan ledakannya diproposionalkan dengan besaran batu.

Sekdakab Agam, Edi Busti yang juga ikut meninjau persiapan demolisi menyebutkan, upaya ini sebagai langkah untuk meminimalisir risiko bencana apabila kembali terjadi.

“Jika tidak diledakkan, kita khawatir apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi batu akan berguling ke bawah. Sebab posisinya sekarang sangat membahayakan bagi warga,” katanya.

Hal lain dilakukan katanya, adalah normalisasi sungai yang kini sudah dimulai, dengan harapannya upaya ini bisa dilakukan dengan maksimal.

(HARMEN)

To Top