Paninjauan, KABA12.com — Bupati Agam Dr Andri Warman kembali melakukan kunjungan kerja ke nagari-nagari untuk bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar. Kunjungan itu disebut dengan program Bunga Nagari atau Bupati Ngantor di Nagari.
Kali ini, bupati bersama rombongan kepala OPD mengunjungi Nagari Paninjauan, Kecamatan Tanjung Raya, Kamis (23/6).
Kedatangan kepala daerah dan sejumlah kepala dinas itu disambut antusias oleh para Walinagari se- Kecamatan Tanjung Raya, Forkopimca, Bamus, KAN, tokoh masyarakat, dan tamu undangan lainnya.
Walinagari Paninjauan, Tomi Candra Putra mengaku bangga atas kedatangan Bupati Agam bersama rombongan dengan program Bunga Nagari yang dipusatkan di Nagari Paninjauan.
“Atas nama pemerintah nagari kami mengucapkan terimakasih atas kedatangan pak bupati bersama rombongan yang hadir di Nagari Paninjauan. Semoga kegiatan Bunga Nagari ini bisa bermanfaat terutama dalam menampung aspirasi-aspirasi masyarakat,” katanya.
Bupati Agam Dr Andri Warman menyebutkan, program Bunga Nagari di Kecamatan Tanjung Raya ini merupakan yang kedua kalinya digelar setelah sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Tanjung Mutiara pada bulan Mei lalu.
Ia menyebut, program ini bertujuan untuk menghimpun masukkan dari masyarakat di nagari dalam rangka menyusun program kerja untuk tahun 2023.
“Intinya program ini adalah untuk berdiskusi antara pemerintah daerah dengan walinagari dan masyarakat, sekaligus menampung semua aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia mengakui, setiap kecamatan di Agam memiliki persoalan yang berbeda-beda. Misalnya di Kecamatan Palembayan memiliki persoalan hama kera yang merusak lahan perkebunan dan pertanian. Sedangkan di Tanjung Raya, lanjut dia, persoalan pencemaran Danau Maninjau menjadi perhatian khusus dan harus segera ditangani.
“Keramba Jaring Apung atau KJA di Danau Maninjau sudah melebihi batas beban maksimal sehingga sisa pelet pakan ikan menumpuk di dasar danau dan menambah beban pencemaran,” katanya.
Sisa pelet pakan ikan itu, kata dia juga memperburuk kualitas air danau bahkan sangat berpengaruh terhadap kematian ikan secara massal.
“Banyaknya jumlah KJA membuat kondisi air Danau Maninjau terus mengkhawatirkan. Oleh karena itu saya berharap para walinagari, Bamus, KAN dan niniak mamak ikut berdiskusi dengan pemerintah daerah dalam rangka penyelamatan danau dari masalah pencemaran,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, bupati juga menegaskan bahwa pemerintah tidak menghapus KJA, tetapi membenahi agar kondisi danau menjadi bersih dari pencemaran.
“Kita dari pemerintah tidak menghapus keramba tetapi membenahi agar Danau Maninjau menjadi bersih, sehingga sektor pariwisata bisa berkembang dan menggeliat kembali,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah pusat juga menyiapkan dana miliaran untuk program revitalisasi Danau Maninjau.
“Saya selaku bupati mendukung program pemerintah pusat dalam penyelamatan Danau Maninjau dan mencari solusi terbaik,” kata Andri Warman.
Menurutnya, kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh masyarakat sangat dibutuhkan dalam mendukung program tersebut.
“Disamping itu, saya juga berharap koordinasi lintas sektor bisa berjalan untuk membangun Agam yang lebih maju sehingga perekonomian masyarakat bisa lebih meningkat,” jelasnya.
(Bryan)