Bukittinggi, kaba12.com — Ketua DPRD Agam Dr. Novi Irwan, S.Pd, MM hadiri Fokus Group Discussion (FGD) untuk penentuan Ibukota Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Agam, di Hotel Grand Royal Denai Bukittinggi, Kamis,(23/6).
Kegiatan yang dilaksanakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas itu dihadiri Asisten I Sekab. Agam Rahman, para anggota DPRD Agam Drs, Feri Adrianto, Irfawaldi,SH dan Drs Ais Bakri,M.M, Tim DOB Kabupaten Agam, Camat, LKAAM, Wali Nagari, dan tokoh masyarakat.
FGD tersebut bertujuan untuk menjaring informasi mengenai potensi lokasi yang dapat menjadi calon ibukota DOB Agam.
Untuk calon ibukota baru harus memenuhi syarat diantaranya ketersediaan lahan lebih dari 30 hektar, rasio ketimpangan jarak antara batas terdekat dan terjauh dalam cakupan wilayah, ketersediaan fasilitas serta faktor topografi.
Dalam diskusi tersebut, diminta masing-masing kecamatan untuk mengusulkan lokasi berdasarkan kriteria yang ada agar dikaji lebih lanjut.
Dr. Novi Irwan,Ketua DPRD Agam, dalam diskusi tersebut mengatakan pemekaran Kabupaten Agam merupakan kehendak masyarakat yang sudah cukup lama mengapung dan saat ini diproses DPRD, Pemkab. Agam dan Tim DOB.
“DOB Agam sekarang sudah sampai pada kajian akademis dalam penentuan ibukota baru dengan pendekatan politik, akademik, hukum, ekonomi, sosial budaya, teknokratik dan birokratik,” jelas Novi Irwan .
Novi Irwan juga mengusulkan tiga lokasi Ibukota DOB Agam masing-masing di eks tanah hearfagh verponding Balingka Kecamatan IV Koto, Bukik Manduang Nagari Koto Tangah Kecamatan Tilatang Kamang dan Lubuk Sampik batas Nagari Salo Kecamatan Baso dengan Nagari Kamang Hilia Kecamatan Kamang Magek.
FGD yang berlangsung hangat dengan berbagai masukan yang disampaikan para unsur terkait dan tokoh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.
HARMEN