Bukittinggi, KABA12.com — Mengantisipasi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bukittinggi, Rabu (26/04) gelar simulasi penyelamatan. Selain simulasi juga diberikan materi teori siaga bencana.
Simulasi dipusatkan di lapangan Pusido Bukittinggi dan beberapa tempat lainnya bertepatan dengan pencanangan Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2017. Kegiatan itu dibuka Walikota Bukittinggi diwakili Assisten II, Ismail Johar.
Dalam sambutan Walikota dibacakanIsmail, pencanangan HKBN 2017, sebagai wujud atau komitmen kota Bukittinggi mempersiapkan diri untuk selalu siaga terhadap resiko bencana dan siap untuk selamat.
Melihat dari resiko bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu, maka Pemko Bukittinggi mempunyai tugas dan tanggungjawab untuk bertindak dan melindungi warga.
Penanganan darurat bencana dilaksanakan sesuai dengan jiwa masyarakat Indonesia yaitu semangat gotong royong, peran aktif lembaga atau organisasi yang bergerak dibidang kemanusiaan.
Organisasi kemasyarakatan sangat mempunyai peran yang penting, untuk memulihkan situasi darurat bencana dan meminimalisir resiko bencana.
Kepala BPBD Bukittinggi, Musmuliadi yang diminta tanggapannya menjelaskan, simulasi bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesiapan dari Kelompok Siaga Bencana (KSB) tentang bencana alam yang sewaktu-waktu bisa saja datang.
Dalam kesempatan tersebut, selain BPBD Bukittinggi, simulasi juga melibatkan kelompok-kelompok kemanusian, seperti Tagana, Pusdalops, KBLK, PMI, PPDI dan relawan kemanusiaan lainnya.
“Setidaknya dalam simulasi kita libatkan sebanyak 300 peserta,” jelasnya.
Selain dilakukan praktek lapangan, para peserta juga diberikan materi berupa teori, seperti apa yang harus dilakukan dan peralatan yang bisa digunakan, serta harus dilarikan kemana jika ada korban.
“Simulasi yang digelar selama tiga jam tersebut berjalan lancar, sebab yang terlibat sudah memahami tugas dan fungsi masing-masing,” ujar Kalaksa BPBD Bukittinggi itu.
Simulasi yang dilaksanakan sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) penanggulangan bencana gempa bumi.
Dijelaskan, skenario simuasi ini, yaitu terjadi gempa dan masyarakat melakukan penyelamatan diri, akibat gempa rumah rubuh.
Selain di Gulai Bancah, simulasi juga dilakukan di Plaza Bukittinggi atau Ramayana menyelamatkan pengunjung ketika terjadinya gempa.
(Ikhwan)