Pasaman, kaba12.com — Ide awal munculnya event Lubuk Sikaping Festival (LuSifest) 2022 justru beranjak dari fakta lapangan dan keprihatinan budayawan Edy Utama bersama tim nya yang melihat di lapangan banyak generasi yang semakin jauh dari nilai-nilai adat dan budaya, dampak perkembangan era global.
Disisi lain, Edy Utama melihat justru banyak pula potensi generasimuda dalam berbagai aspek yang justru terabaikan dan tersalurkan dengan baik, sehingga ragam potensi yang dimiliki tak teraplikasi dengan baik yang muaranya menjadi kesia-siaan.
Hal itu, yang dicoba dirangkum tim kreatif Pasaman dengan mendorong hadirnya sebuah event seni budaya dengan nuansa agama yang kuat, memanfaatkan moment hari raya Idul Fitri denga memberi peluang anak nagari dan para pemuda untuk berkreasi sepenuhnya.
Hal itu disebutkan Edy Utama saat pembukaan LuSifest 2022 dan disampikan Ade Harlien, Kadis. Parporabud.Pasaman, yang menyebutkan event budaya menyeramakkan lebaran itu, hakikinya untuk memberi ruang gerak pada generasimuda untuk berkarya.

Disebutkan, banyak anak muda secara mandiri melaksanakan kegiatan kebudayaan yang sudah lama hilang seperti di Nagari Jambak dan Nagari Tanjung Beringin, yang justru menjadi salah satu kebanggaan yang tersari dalam berbagai moment, hanya saja potensi itu tak tersalurkan dengan baik. “Fakta lapangan itulah yang melatari lahirnya ide Lusifest 2022, “jelasnya.
Secara khusus Ade Harlien kepada kaba12.com, memberi apresiasi dan berterimakasih atas dukungan banyak pihaknya, khusus budayawan Edy Utama yang memberi perhatian khusus untuk kabupaten Pasaman, salah satunya dengan munculnya event LuSifest 2022 yang diyakini akan semakin memberi warna pada upaya pengembangan beragam potensi yang dimiliki kabupaten Pasaman sesuai visi misi daerah.
Diyakinkan, Disparporabud.Pasaman memberi dukungan peran pengembangan potensi seni budaya dan kreativitas pemuda, karena hal itu sesuai dengan arah kebijakan daerah untuk menjadikan Pasaman sebagai tujuan wisata.
HARMEN
