Kaba Terkini

Bau Busuk “Bungkus” Tanjung Raya, Bangkai Ikan KJA Dibiarkan Mengambang

Maninjau, kaba12.com — Kematian ikan budidaya milik petani Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, berdampak pada pencemaran lingkungan sekitar. Bahkan, ribuan bangkai ikan yang sengaja dibuang petani KJA itu menimbulkan bau busuk yang menyengat sehingga membuat keresahan warga

Pantauan kaba12.com dilapangan, ribuan bangkai ikan milik petani KJA, terlihat masih mengapung di permukaan danau. Selain itu, bangkai ikan juga terlihat menumpuk di tepian danau, bahkan sudah dihinggapi lalat dan belatung.

Selain menimbulkan bau busuk, kualitas air danau juga berkurang akibat tingginya pencemaran saat ini. Bahkan air danau juga terlihat berwarna agak kehitaman.

Salah seorang warga, Sudirman (67) mengatakan, kondisi bau tak sedap dari bangkai ikan sudah terjadi sejak tiga hari terakhir, atau pasca kematian ikan massal pada Minggu (9/5) lalu. Ia mengaku, bau busuk yang menyengat hidung sangat menggangu aktivitas masyarakat sekitar.

“Baunya sangat menggangu sekali. Kami merasa lemas akibat bau dari bangkai ikan itu. Bahkan, untuk tidur pun susah karena baunya yang sangat busuk dan menyengat ke hidung,” kata Sudirman warga Jorong Lubuak Anyia, Nagari Bayur, Kecamatan Tanjung Raya kepada kaba12.com, Rabu (12/4).

Ia menambahkan, bangkai ikan KJA tersebut merupakan kiriman dari wilayah Nagari Koto Malintang, dan Nagari Tanjung Sani yang mengalami kematian massal. Bangkai ikan itu terbawa ombak ke wilayah Nagari Bayur sehingga menumpuk di perairan dan pinggir danau.

“Kami berharap pemerintah dan pemilik KJA bisa menguburkan bangkai ikan itu agar tidak menimbulkan pencemaran yang semakin meluas,” ungkapnya.

Camat Tanjung Raya Handria Asmi mengatakan, total kematian ikan budidaya jenis nila milik petani KJA mencapai sekitar 6 ton. Kematian ikan secara massal terjadi di tiga wilayah di Kecamatan Tanjung Raya, seperti di Nagari Sungai Batang, Nagari Tanjung Sani, dan Nagari Koto Malintang.

Handria menyebutkan, kematian ikan disebabkan oleh angin kencang disertai hujan yang melanda Tanjung Raya pada Sabtu hingga Minggu lalu. Sehingga kondisi itu membuat kadar oksigen di dalam air berkurang akibat naiknya sisa sedimentasi dan tubo belerang dari dasar danau.

Pihaknya juga sudah menghimbau para pemilik KJA untuk menguburkan bangkai ikan tersebut di darat dan tidak membuangnya ke dalam danau.

“Kita himbau kepada para petani KJA agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau, karena hal ini bertujuan untuk mencegah pencemaran lingkungan sekitar di Danau Maninjau,” ujarnya.

(Bryan)

To Top