Kaba Terkini

Asmi Sempat Tertimbun Longsor Malalak, Pemkab.Agam Tak Acuh

Agam, KABA12.com — Asmi (60), warga Danguang-Danguang, Kabupaten 50 Kota yang menjadi korban tanah longsir di Malalak, Selasa kemarin, masih terbaring di Rumah Sakit Achmad Mochtar Bukittinggi, Rabu (29/11).

Ironisnya, sudah satu hari terbaring, belum ada perhatian dari pemerintah kabupaten Agam, walau sekedar membezukbya ke rumah sakit karena korban terkena longsor di Malalak, kabupaten Agam.

Adrianto (34) anak kandung dari Asmi menjelaskan, kejadian yang menimpa mereka terjadi saat Adrianto membonceng sang Ayah dari Pariaman menuju Danguang-Danguang. Adrianto mengaku sering melewati jalur Malalak setiap ingin pulang ke Payakumbuh dari rumah sang istri di daerah Pariaman, tepatnya di daerah Padang Alai.

“Saat melewati tempat kejadian, tidak ada tanda dan curiga sedikitpun. Tidak ada hujan, aspal kering. Namun tiba-tiba saat itu, di lokasi yang sering diebut orang Batu Apik atau Kelok Indah, tanah turun dan menimpa motor yang mereka kendarai,” ungkapnya kepada kaba12.com di RSAM Bukitinggi Rabu,(29/11).

Adrianto melanjutkan, sesaat setelah itu, motor mereka terseret hingga 1,5 meter dan sempat menimbun bagian pinggang ke bawah Asmi. Dengan cepat Adrianto berupaya menyelamatkan sang Ayah yang sudah tak sadarkan diri.

“Saya coba menggali tanah timbunan itu dan Bapak kembali tersadar kemudian bersama menyelamatkan diri dibantu pengendara lain yang ada di lokasi saat itu. Bapak langsung dilarikan ke Puskesmas IV Koto, kemudian dirujuk ke Puskesmas Padang Lua lalu dirujuk kembali ke RSAM,” ulasnya.

Pihak RSAM pun dengan sigap melakukan pemeriksaan dan menyatakan ada pergeseran tulang di bagian pinggang, dan tulang paha. Sementara, paru-paru Asmi mengalami bocor diduga kena hujaman batu longsoran. Setelah dioperasi terdapat slang yang dipasang di bagian dada Asmi yang disambungkan ke sebuah botol berisi cairan.

Dikonfirmasi terkait perhatian Pemkab.Agam Adrianto mengaku belum ada satupun dari pihak pemerintahan yang membezuk Ayahnya dan menanyakan kondisi beliau. Bahkan Adrianto yang juga mengalami luka ringan di bagian kaki, khawatir dengan beban biaya perawatan sang Ayah selama di RSAM.

“Belum ada pemerintah yang melihat kami. Saya pribadi khawatir nantinya bagaimana cara membayar biaya perawatan Bapak. Kami orang tak punya, hanya seorang petani dan premanjat kelapa. Tidak ada BPJS juga. Kami berharap ada pihak yang peduli dan membantu kami,” pungkasnya.

Hingga kini Asmi sudah dalam keadaan sadar setelah menjalani operasi atas kebocoran paru-paru setelah musibah yang menimpanya, Selasa (28/11) sekitar pukul 12.15 WIB. Sedangkan Adrianto sang anak dengan tabah menunggui sang Ayah sembari berdoa agar dapat perhatian dan bantuan dari pemerintah ataupun donatur lainnya.

(Ophik)

To Top