Kaba Pemko Bukittinggi

Agustus, Kunjungan Wisatawan Meningkat

Bukittinggi, KABA12.com — Tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi selama Agustus meningkat tajam. Peningkatan kunjungan ini terjadi karena momen libur Nasional pada 17 dan 20 Agustus, serta libur cuti bersama pada 21-23 Agustus 2020.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kota Bukittinggi, Supadria, mengatakan, semenjak tanggal 1 hingga 23 Agustus, jumlah kunjungan wisatawan pada dua objek wisata berbayar yakni TMSBK dan Taman Panorama Lobang Jepang mencapai 49.193 orang. Dengan rincian kunjungan ke TMSBK mencapai 33.902 orang, dan kunjungan ke Taman Panorama Lobang Jepang sebanyak 15.291 orang.

Dari total jumlah kunjungan pada dua objek wisata berbayar tersebut, telah menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata sebesar Rp 1 miliar lebih dalam rentang waktu tiga pekan terakhir. Pendapatan itu berasal dari TMSBK sebesar Rp Rp 780 juta lebih, dan Taman Panorama sebesar Rp 347 juta lebih.

“Libur Nasional dan libur cuti bersama sepanjang Agustus ini, tidak saja berdampak terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi, tapi juga berdampak terhadap pendapatan daerah. Tingkat kunjungan ini dilihat dari jumlah kunjungan pada dua objek wisata berbayar dan objek wisata non berbayar, yakni Jam Gadang,” jelas Supadria.

Menurut Kadisparpora, kunjungan wisatawan ke Bukittinggi selama Agustus ini masih di dominasi pengunjung lokal dari berbagai daerah di Sumbar, serta pengunjung dari luar Sumbar, seperti Pekanbaru, Jambi, dan dari daerah Tapanuli/Kota Padang Sidimpuan.

Ia mengakui, meski saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir, namun pemerintah daerah tentu tidak bisa melarang orang/wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Bukittinggi. Dengan kondisi pandemi ini, maka Pemko Bukittinggi tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19 di lokasi objek wisata.

“Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka pengunjung yang masuk ke objek wisata berbayar di Kota Bukittinggi harus mematuhi protokol kesehatan Covid-19, seperti pengunjung wajib memakai masker, mencuci tangan, pengukuran suhu tubuh dengan thermogun, dan menjaga jarak,” ujar Supadria.

Tidak hanya bagi pengunjung ucapnya, Pemko Bukittinggi melalui Dinas Pariwisata juga telah melakukan tes swab bagi para pelaku pariwisata, termasuk bagi aparatur Dinas Pariwisata sendiri. Hal ini dilakukan untuk antisipasi penyebaran Covid-19, sekaligus untuk memastikan kenyamanan pengunjung dan wisatawan yang datang ke Bukittinggi.

“Saat ini Bukittinggi berada pada fase pemulihan ekonomi masyarakat. Dimana objek wisata telah dibuka kembali sejak beberapa bulan yang lalu dengan menerapkan standar protokol kesehatan covid-19 di setiap destinasi wisata,” ujarnya.

Terpisah Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bukittinggi, Vina Kumala menyampaikan, libur nasional dan libur cuti bersama sepanjang Agustus ini, juga berdampak terhadap tingkat hunian kamar (Okupansi) Hotel di Bukittinggi.

“Alhamdulillah, sejak minggu kedua Agustus ini, akupansi hotel terjadi peningkatan. Rata rata diatas 65 persen akupansi. Sebelumnya, pada Maret dan April, okupansi hotel nol parsen. Sedangkan Juni dan Juli akupansi hotel di bawah 50 persen,” ujar Vina.

(Ophik)

To Top