Life, KABA12.com — Bagi sepasang suami istri yang bekerja, tentu sulit membagi waktu untuk mengurus pekerjaan rumah tangga. Apalagi bagi seorang perempuan yang berkeluarga tentu mempunyai berbagai alasan untuk memilih pensiun dini dan menjadi seorang stay at home mother.
Dampak perubahan situasi keuangan keluarga pun akan terjadi. Hidup dengan satu sumber penghasilan pasti akan berpengaruh pada pola pengeluaran, mulai dari belanja bulanan, kemampuan membayar tagihan, dan investasi untuk masa depan.
Agar Anda tidak terjebak dalam masalah keuangan bersama pasangan, Prita Hapsari Ghozie SE, MCom, GcertFinPlanning, CFP, QWP seorang CEO & Financial Planner membagi 6 cara mengatur keuangan ketika pasangan berhenti bekerja, seperti yang dilansir parenting.co.id, Minggu (29/04). Berikut uraiannya.
- Lakukan Revisi dari Rencana Pengeluaran Bulanan
Mengelola pengeluaran untuk rumah tangga dengan satu sumber penghasilan pasti lebih sulit dibanding dengan dua sumber penghasilan. Sebelum memilih untuk berhenti bekerja, sebaiknya Anda lakukan evaluasi dan buat pengelompokan pengeluaran berdasarkan jenis pengeluaran wajib dan pengeluaran tidak wajib.
Cicilan tagihan yang memiliki suku bunga paling tinggi urutkan di bagian atas. Lakukan juga penyesuaian pengeluaran rutin bulanan hingga 30 persen. Utamakan kebutuhan pokok terlebih dahulu dan jangan terlalu boros dalam melakukan pembelanjaan. Bahkan, sebaiknya untuk saat ini yang perlu menjadi fokus Anda adalah berhemat dan menabung.
- Siapkan Proteksi Keuangan dan Dana Darurat
Memiliki proteksi kesehatan sangatlah penting, apalagi di masa sekarang, biaya kesehatan terus meningkat. Maka, tentukan persentase penghasilan yang dikhususkan untuk menabung keperluan dana darurat. Biasanya, dana darurat ini dialokasikan untuk kebutuhan mendesak dan tidak terduga, misalnya sakit, musibah kecelakaan, dan sebagainya.
Ikutilah program BPJS Kesehatan dari pemerintah. Anda juga perlu berhati-hatil dalam membeli asuransi kesehatan, karena jika premi tidak dapat diabayarkan, ada risiko perlindungan asuransi tidak dapat berjalan. Nantinya ini akan sangat membantu jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
- Investasi untuk Jangka Panjang
Tetap berinvestasi untuk masa pensiun. Masukkan program tabungan masa tua dalam rencana Anda dengan menyisihkan jumlah investasi 5% dari penghasilan bulanan. Investasikan juga dana pesangon yang diperoleh perempuan saat berhenti bekerja. Dengan begitu kamu dan pasangan punya dana yang bisa dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan.
- Evaluasi Pinjaman
Bagi Anda pasangan muda yang sedang mengambil fasilitas kredit perumahan, ada baiknya untuk mengevaluasi jumlah pembayaran cicilan per bulan. Misalnya, saat ini, Anda mengambil fasilitas KPR dengan sisa tenor 7 tahun dalam tingkat suku bunga 13 persen per tahun.
Apabila di pasaran ada penawaran fasilitas KPR dengan tingkat suku bunga 8 persen per tahun, dapat dipertimbangkan untuk mengalihkan fasilitas pinjaman ke produk yang lebih baru. Jangan lupa, selalu bayar tagihan tepat waktu ya, agar hutang tidak menumpuk.
- Proteksi Penghasilan Tulang Punggung
Proteksi keuangan harus dimiliki oleh pasangan yang masih bekerja, dengan ahli waris yaitu pasangan lain beserta anak jika nanti ada. Selain itu, Anda juga perlu mengevaluasi kebutuhan asuransi kecelakaan kerja jika jenis pekerjaan yang kamu lakukan tergolong berisiko tinggi.
- Opsi untuk Bekerja Paruh Waktu
Kualitas hidup tentu saja tidak ditentukan dari berapa penghasilan yang dibawa pulang. Namun keuangan yang sehat merupakan awal keharmonisan keluarga. Jika rumah tangga kekurangan dana untuk biaya hidup, tentu saja taraf kesejahteraan menjadi sulit dicapai.
Jika pasangan memutuskan untuk keluar dari pekerjaan, cobalah cari ide untuk membuat usaha atau mencari pekerjaan sampingan yang dapat dikerjakan di rumah sambil menjaga anak-anak. Penghasilan dari usaha sampingan itu bisa saja tidak sebesar gaji ketika bekerja, namun paling tidak dapat membantu memenuhi kebutuhan Anda dan keluarga.
(Jaswit)