Muko-Muko, KABA12.com — Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Maninjau selaku stakeholde Pemerintah kabupaten Agam ikut prihatin terhadap kondisi perairan danau Maninjau yang beberapa tahun terakhir hampir menjadi danau mati.
Bekerjasama dengan UPT Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau LIPI Agam dan pemerintah setempat melakukan penebaran 50.000 bibit ikan dalam rangka menjaga populasi ikan lokal yang ada di perairan tersebut.
“Penebaran bibit ikan jenis bada ini diinisiasi PLTA Maninjau sebagai bentuk peduliannya terhadap lingkungan, terumata danau Maninjau,” ujar Kepala UPT Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau LIPI Agam, Yoyok Sudarso pada KABA12.com, Senin (13/11).
Ia menyebutkan upaya penyelamatan danau Maninjau dari ambang batas kepunahan terus digencarkan. Salah satunya melalui upaya menyelamatkan ikan lokal asli danau Maninjau.
“Jumlah spesies endemik danau Maninjau saat ini hanya tinggal sekitar 14 spesies dan itupun masih ikan campuran. Hanya ikan Bada dan Rinuak yang masih bisa bertahan, meski sekarang populasinya sudah mulai turun,” ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini UPT Loka Alih Teknologi Penyehatan Danau LIPI Agam juga melakukan budidaya ikan spesies endemik danau Maninjau melalui petani ikan binaan disekitaran danau vulkanik itu.
(Jaswit)
