Kaba Bukittinggi

100 Pemangku Adat Study Komparatif ke Lembaga Adat Melayu

Bukittinggi, KABA12.com. —  Sebanyak 100 orang Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan para Tokoh Adat melakukan Study Komperatif ke Lembaga Adat Melayu (LAM), Riau, Minggu (02/12). Rombongan merupakan tokoh yang mewakili unsur Pangulu Pucuak, LKAAM kota Bukittinggi, KAN, LKAAM Kecamatan, Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai, Organisasi Sumarak, unsur Pengembang Sasaran Panitahan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Studi Komperatif para pemangkua Adat di Kota Bukittinggi ini, dilepas secara resmi Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias. “Kegiatan ini tentu cukup bermanfaat. Tujuannya untuk mengetahui tentang tata kelola Lembaga Adat di Provinsi Riau. Karena adat Minang dan Melayu cukup beriringan dan dapat disinergikan,” ujar Wako saat melepas rombongan di Badan Keuangan Bukittinggi.

Sebelum bertemu dengan jajaran Lembaga Adat Melayu (LAM), Riau, rombongan pemangku adat kota Bukittinggi ini terlebih dahulu mengunjungi Masjid Isamic Centre Pasia Pangaraian, Kab.Rokan Hulu.

Menurut Sekretaris LKAAM dan KAN Koto Selayan, Dedi Fatria Dt.Mangkuto Sutan, keberangkatan 100 orang Niniak Mamak dan pemangku adat Kota Bukittinggi untuk melakukan Study Komperatif ini merupakan inisiatifnya selaku anggota DPRD Kota Bukittinggi. Perjalanan ini pun didukung melalui  APBD Perubahan tahun 2018 kota Bukittinggi.

“Sebenarnya kegiatan Study Komperatif bagi Pemangku Adat di kota Bukittinggi dilaksanakan, selain bertujuan untuk melihat secara langsung tata kelola organisasi Lembaga Adat di Riau yang eksistensinya sangat baik, juga untuk memberikan apresiasi kepada para pemangku Adat Bukittinggi, yang selama ini telah aktif mengembangkan Lembaga Adat dan Budaya di Kota Bukittinggi,” ujar Dedi Fatria Dt Mangkuto Sutan yang juga anggota DPRD Bukittinggi.

Sepulang dari Study Komperatif ini, tentu diharapkan para Pemangku Adat Kota Bukittinggi akan mendapatkan ilmu baru dalam tata Kelola Organisasi Lembaga Adat. Sehingga masih masing Lembaga dapat berjalan sesuai fungsinya masing masing.

“Pada akhirnya para Pemangku Adat, dapat memperkuat tatanan Adat Istiadat dan Budaya di Kota Bukittinggi dalam rangka membentengi Adat Istiadat dan Budaya itu sendiri dari kemajuan zaman,” ungkap Dedi Fatria.

Di Pakanbaru, rombongan Ninik Mamak, Alim Ulama, Cadiak Pandai dan para Tokoh Adat yang mewakili unsur Pangulu Pucuak, LKAAM Kota Bukittinggi, KAN, LKAAM Kecamatan, Badan Pekerja Kerapatan Adat Kurai, Organisasi Sumarak, unsur Pengembang Sasaran Panitahan dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan itu, juga disambut Ketua Kurai Pakan Baru, N.Dt.Mangkuto Ameh, sekaligus beranah tamah tentang kampung halaman Kota Bukittinggi.

Turut dalam rombongan itu, Pangulu Pucuak Kurai V Jorong, seperti Dt.Sati, Dt Batuah, Dt Simajo Nan Panjang, Dt. Nan Angek dan Dt Garang.

(Ophik)

To Top