Bukittinggi, KABA12.com — Walikota Bukittinggi memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Bukittinggi, Rabu (14/02). Kuliah tokoh yang dihadiri sejumlah pengurus Yayasan Muhammadiyah, dekan, dosen dan ratusan mahasiswa tersebut mengangkat tema membangun semangat wirausaha.
Di awal kuliahnya, Ramlan Nurmatias menceritakan sejarah hidupnya di masa lalu. Sulitnya perekonomian di zaman dahulu, menjadi motivasinya untuk berusaha. Anak ke tujuh dari sembilan bersaudara ini dilatih untuk disiplin dalam menuntut ilmu.
Saat kuliah, alumni Fakultas Hukum UMSB Bukittinggi ini menjalaninya dengan penuh kesederhanaan. Dengan hobi berorganisasi, sifat sosial sang walikota terus terbentuk. Berbagai pekerjaan dijalani ketika masih menjalani perkuliahan, termasuk menjadi tukang cat kebun binatang. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan uang dalam menjalani perkuliahan.
Bergerak dari situ, Ramlan Nurmatias terus berkembang menjalani berbagai usaha dan terbilang menjadi salah satu pengusaha di kota Bukittinggi bahkan di Sumatera Barat.
Dalam materinya, Ramlan Nurmatias menyampaikan, mahasiswa harus siap menghadapi tantangan era globalisasi.
Bahkan tahun 2030 mendatang, Indonesia akan mendapat bonus demografi. Tantangan ini harus dapat disikapi dengan baik yang harus dipupuk sejak dini.
“Indonesia emas akan terjadi pada 2045. Tahun 2030 Indonesia dapat bonus demografi, 70 persen penduduk Indonesia adalah manusia yang produktif. Jika mahasiswa tidak siap, itu sangat berbahaya bagi Indonesia. Untuk itu dari sekarang harus ubah pola pikir. Jadilah manusia pemenang. Jangan jadi manusia pecundang,” jelasnya.
Pola pikir pemenang, lanjut Ramlan, bekerja dan berpikir mencari solusi, kuliah dengan fakta, mencari cara yang lebih baik, walaupun sulit tapi harus bisa dikerjakan. Tidak pernah lupa karena bertanggung jawab. Pemenang berani mengakui kesalahan, tidak takut kalah dan siap menghadapi bahaya.
Sedangkan pecundang hanya mencari alasan, sering mengembalikan masalah, tidak mengakui kesalahan, takut untuk kalah dan berusaha untuk menyuruh orang lain untuk melakukan sesuatu yang berbahaya.
“Kuncinya investasi sosial. Untuk jadi pemenang harus dapat berinvestasi bidang sosial dalam kehidupan. Itulah modal seseorang untuk menjadi pemenang. Baik itu sebagai pengusaha, pejabat, tokoh politik dan pemenang dalam hal apapun. Tidak akan pernah seorang menjadi pecundang untuk jadi pemenang,” ujar Ramlan.
Walikota yang latar belakangnya seorang pengusaha ini menghimbau para mahasiswa untuk membangun semangat wirausaha untuk menghadapi masa depan. Dengan cara pikir wirausaha yang ditanamkan, tentu upaya untuk menjalankan perekonomian dapat dilaksanakan dengan mudah.
“Cara pikir wirausaha ini lah yang saya terapkan. Untuk jalankan pembangunan, jangan hanya berharap pada APBD. Dengan semangat wirausaha, sudah milyaran rupiah dana CSR yang berhasil kami tarik dari BUMD dan BUMN untuk Bukittinggi.
Selain itu, juga dilakukan upaya menarik dana pusat dari APBN untuk kota kita. Sudah ada Rp 38 milyar untuk embung di Bukittinggi. Kedepan ada Rp 400 milyar untuk pembangunan Pasa Ateh. Itu semua dadi dana pusat. Ini dapat dilakukan karena pola pikir wirausaha,” ulasnya.
Materi yang diberikan walikota tersebut mendapat perhatian seluruh mahasiswa. Pihak UMSB berharap, pengalaman yang dimiliki seorang Ramlan Nurmatias, dapat menjadi pelajaran berharga bagi mahasiswa, khususnya untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
(Ophik)