Bukittinggi, KABA12.com — Dua pegawai Non ASN Pemko Bukittinggi yang meninggal dunia beberapa waktu lalu diberikan santunan oleh BPJS Ketenagakeejaan atau yang dikenal BPJamsostek.
Penyerahan santunan itu dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Bukittinggi di rumah dinas Belakang Balok, Selasa (22/02).
Pegawai yang meninggal dunia tersebut yaitu Staf Honorer Disdukcapil Bukittinggi, Almarhum Ivan Jaya dan Staf Honorer Dinas Lingkungan Hidup Bukittinggi, Almarhum Dodi Ahmad.
Adapun santunan yang diberikan terdiri dari Jaminan Kematian (JKm) masing-masingnya sebesar Rp 42 juta dan beasiswa pendidikan yang disalurkan secara bertahap untuk anak ahli waris.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Bukittinggi, Sunjana Achmad,mengucapkan apresiasi tinggi kepada Wali Kota Erman Safar. Pada kesempatan itu Sunjana juga memaparkan cakupan kepesertaan BPJamsostek di Kota Bukittinggi, termasuk realisasi program dan usulan perlindungan bagi pekerja rentan.
“Setelah berbincang dengan Pak Wali Kota, beliau antusias sekali untuk memberi perlindungan pada pekerja yang ada di Kota Bukittinggi. Kami sangat berterimakasih atas perhatian yang dicurahkan Pak Wali Kota,” ujar Sunjana Achmad.
Menurut data BPS tahun 2020, lanjut Sunjana, jumlah angkatan kerja di Kota Bukittinggi mencapai 58.456 jiwa. Dari angka itu, cakupan kepesertaan BPJamsostek baru berkisar 16 persen atau sebanyak 9.353 pekerja.
“Karena itu kami usulkan agar setidaknya kelompok pekerja rentan di Kota Bukittinggi dapat diikutsertakan sebagai peserta BPJamsostek. Untuk terdaftar pada dua program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm), Iurannya cukup ringan yaitu hanya sebesar Rp 10.800 perorang,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Erman Safar juga berharap jaminan sosial ketenagakerjaan dapat dirasakan oleh seluruh pekerja di Kota Bukittinggi. Wako meminta pertemuan itu dilanjutkan dengan adanya pembahasan teknis yang lebih rinci.
“Silakan dibuatkan proposal yang lebih rinci agar segera dapat ditindaklanjuti. Mudah-mudahan pekerja rentan, pekerja sektor pertanian dan non pertanian termasuk pekerja keluarga bisa segera menjadi peserta BPJamsostek,” ujarnya.
Kepada keluarga ahli waris tenaga honorer yang meninggal dunia, Wako Erman Safar berpesan agar tegar menjalani cobaan dan kembali bersemangat berusaha. Wako juga meminta anak-anak almarhum agar menjadi sarjana dan rajin membaca buku.
“Yang sudah diberikan beasiswa oleh BPJamsostek harus lanjut sekolah sampai sarjana. Rajin baca buku, minimal satu buku dalam seminggu. Mudah-mudahan nanti menjadi generasi penerus yang sukses,” pesan Erman Safar.
Heni, ahli waris almarhum Ivan Jaya mengaku terharu atas santunan yang telah diberikan tersebut. Ia berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk menyekolahkan anak-anaknya untuk menjadi sarjana.
“Saya sangat berterima kasih dan merasa terbantu sekali atas santunan BPJamsostek ini. Semoga anak-anak bisa menempuh pendidikan sampai sarjana dengan beasiswa ini,”ujarnya.
(Ophik)