Bukittinggi, KABA12 — Keuangan daerah Kota Bukittinggi, memang sedang mengalami penurunan luar biasa. Untuk itu, banyak kegiatan yang ditunda pelaksanaan di tahun 2025, bahkan hingga tahun 2026.
Hal ini diungkapkan Ketua DPRD Bukittinggi, Syaiful Efendi, saat melaksanakan reses perdananya pada masa sidang I tahun 2024/2025. Reses dilaksanakan di halaman rumah dinas Ketua DPRD, Belakang Balok, Selasa (10/12).
“Saat ini keuangan daerah memang cukup sulit. Termasuk nanti di tahun 2025, karena APBD Bukittinggi tahun 2025 hanya berjumlah Rp650 milyar lebih. Banyak kegiatan pembangunan yang terancam untuk tidak dapat dilaksanakan atau ditunda realisasinya di 2026,” ungkap Syaiful.
Untuk itu, lanjut Syaiful, masyarakat diharapkan bersabar dan tetap mendukung pemerintahan. Karena siapapun wali kota nya, akan mendapat tugas berat di tahun 2025 mendatang.
“Siapapun yang terpilih jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, harus kita dukung bersama. Tugas berat menanti, namun dengan kebersamaan kita, tentu berbagai persoalan dapat kita selesaikan. Intinya, kami melaksanakan reses, sebagai kewajiban selaku anggota dewan dan bentuk kepatuhan terhadap konstitusi serta amanat perundang-undangan. Setiap aspirasi kita tampung, kita bahas bersama degan pemerintah nantinya. Jika bisa kita realisasikan di tahun depan, kita upayakan. Namun jika tidak tentu kita maksimalkan di tahun 2026,” ujarnya.
Sejumlah aspirasi yang mengapung dalam reses Syaiful Efendi, diantaranya ; pentingnya revitalisasi saluran drainase di kawasan perumahan yang dekat dengan bibir Ngarai. Warga juga menginginkan peningkatan efek jera, pada pelanggar trantibum, termasuk pada pelajar yang tidak masuk saat jam pelajaran. Kebutuhan adanya tanah pemakaman umum. Antisipasi persoalan banjir di beberapa titik.
Reses Ketua DPRD Bukittinggi Syaiful Efendi, dihadiri Sekwan, Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Perkim, Camat ABTB, Lurah Belakang Balok, serta perwakilan beberapa SKPD lainnya.
(Harmen/*)