Maninjau, KABA12.com — Ratusan kendaraan yang melewati tanjakan kelok 44 menumpuk mulai dari kelok 4 hingga kelok 9. Hal itu terjadi karena adanya pengaspalan jalan di ruas jalur lalu lintas yang menghubungi Maninjau menuju Bukittinggi itu.
Perbaikan jalan tersebut dikeluhkan pengendara lantaran mengganggu jalur lalu lintas. Warga yang melewati jalur tersebut terpaksa menunggu hingga 2 jam selama proses pengaspalan berjalan.
“Harusnya pengaspalan seperti ini dikerjakan malam hari, saat arus lalu lintas agak sepi, bukan siang hari begini,” ungkap Ratna dan Boy pengendara yang kesal karena aktifitasnya terganggu akibat menunggu lama proses pengaspalan jalan di ruas kelok 6 Kamis (20/07).
Disisi lain, Kanit Provos Polsek Tanjung Raya Loren Efendi yang bertugas dilokasi tersebut mengatakan, arus lalu lintas di tanjakan kelok 44 sejak Sabtu (15/07) lalu memang diberlakukan sistem buka tutup. Hal itu dilakukan demi kelancaran pemeliharaan jalan ruas provinsi tersebut.
“Selama pengaspalan jalan kita berlakukan sistem buka tutup arus lalu lintas. Meskipun banyak kendaraan yang menumpuk karena hal ini, namun arus lalu lalintas aman dan lancar,” ujarnya saat diwawancarai KABA12.com.
Pengaspalan jalan tersebut merupakan bagian dari pemeliharaan berkala jalan oleh Dinas PU dan Penataan Ruang provinsi Sumbar sejak 4 Mei 2017 dengan alokasi dana Rp 5.980.000.000.
Pengaspalan dilakukan di tiga ruas. Ruas jalan Manggopoh – Padang Luar, ruas jalan Sicincin – Kurai Taji, ruas jalan Baso – Batusangkar yang lama pengerjaannya 90 hari kerja.
Sementara pengaspalan di kelok 44 mulai dari kelok 2 hingga kelok 14 merupakan bagian dari pemeliharaan berkala jalan di ruas Manggopoh – Padang Luar.
(Jaswit)
