Aventura, KABA12.com — Jake LaMotta, petinju legendaris era 1950-an yang kisah hidupnya pernah diangkat ke layar lebar meninggal dunia di usia 95, Selasa (19/09).
Berita kematian LaMotta menyebar setelah puterinya, Christi mengunggah berita ini melalui akun Facebook miliknya. “Jake LaMotta, July 10 1922-September 19, 2017 – Rest In Peace, Pop.” LaMotta meninggal dunia di panti orang tua setelah mengalami gejala pnemonia.
Nama LaMotta memiliki tempat tersendiri dalam sejarah tinju profesional dunia. Sepanjang 14 tahun karirnya (1941-19540, LaMotta melakoni 106 pertarungan dengan rekor 83 menang (30 KO), 19 kalah dan 4 kali draw.
Petinju kelahiran New York dengan nama asli Giacobbe LaMotta ini dikenal tahan pukul dan suka dengan pertarungan brutal. Karena gayanya itulah ia mendapat julukan ” Raging Bull” atau “Banteng Pemarah.” Karirnya ditandai dengan kisah epik enam kali pertemuan dengan petinju legendaris lainnya, Sugar Ray Robinson. LaMotta hanya sekali menang, namun persaingan keduanya dianggap salah satu persaingan paling legendaris dalam sejarah tinju.
LaMotta menjadi juara dunia kelas menengah dengan mengalahkan Marcel Cerdan dari Perancis dengan TKO ronde 10 pada Juni 1948. Ia mempertahankan gelarnya lima kali, sebelum kalah saat menghadapi lagi Sugar Ray Robinson pada 14 Februari 1951.
Pertemuan keduanya dikenal dengan istilah “Pembantauan pada hari Kasih Sayang (Valentine).” LaMotta mengawali pertarungan di Chicago tersebut dengan baik, sebelum dibantai oleh Robinson pada ronde-ronde akhir.
Meski dihujani pukulan oleh Robinson, LaMotta tetap berdiri dan wasit kemudian terpaksa menghentikan pertarungan pada ronde 13. Hasil ini menunjukkan bahwa meski kalah lima kali, namun LaMotta tak pernah dipaksa mencium kanvas oleh Robinson.
Setelah mengundurkan diri dari dunia tinju, LaMotta memutuskan terjun ke dunia bisnis hiburan dengan menjadi seorang komedian tunggal. Ia juga sempat membintangi 15 film layar lebar, termasuk berperan bersama Paul Newman dalam film “the Hustler” (1961).
Pada 1970 ia menerbitkan buku memoir-nya, “Raging Bull: My Story,” yang berisi tentang kisah hidupnya di balik kerasnya karirnya di atas ring. Buku inilah yang kemudian diangkat dalam film layar lebar dengan aktor ternama Robert de Niro berperan sebagai dirinya.
Lewat film produksi 1980 inilah, Robert de Niro meraih penghargaan Oscar sebagai pemeran pria terbaik.
Sumber : Kompas.com
(Dany)