Bukittinggi, KABA12.com — Dalam rangka deteksi dini faktor resiko penyakit diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner dan meningkatkan kesadaran peserta JKN – KIS terhadap potensi resiko penyakit. BPJS Kesehatan melaunching screening riwayat kesehatan melalui aplikasi mobile screening, yang serentak digelar di seluruh Indonesia, Rabu (01/02).
Untuk di wilayah kerja cabang Bukittinggi, kegiatan ini dilakukan di RM Pondok Baselo, Bangkaweh, Bukittinggi, dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman Barat, Kepala Dinas Kesehatan Pasaman, Dinas Kesehatan Padang Panjang dan sejumlah badan usaha yang berada di wilayah kerja BPJS Kesehatan cabang Bukittinggi.
Direktur Utama BPJS Kesehatan melalui Kepala BPJS Kesehatan cabang Bukittinggi, MB. Sjahjadi menjelaskan, screening riwayat kesehatan merupakan penambahan fitur di aplikasi BPJS Kesehatan mobile.
Peserta dapat mengunduh aplikasi BPJS kesehatan mobile di google play store.
“Jadi sebelumnya screening riwayat kesehatan dilakukan secara manual, sekarang peserta JKN-KIS dapat diakses pada aplikasi BOJS kesehatan mobile melalui handphone,” ujar Sjahjadi kepada KABA12.com.
Dijelaskan, setelah masuk ke dalam aplikasi tersebut, ada 47 pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta terhadap kebiasaan sehari-hari.
Dari jawaban itu, peserta akan langsung memperoleh hasil screening riwayat kesehatan mereka terhadap 4 penyakit dengan resiko tinggi it.
Selain mendapat hasil riwayat kesehatan, peserta juga akan mendapat rekomendasi tindakan yang akan dilakukan, “contohnya, jika peserta memiliki resiko rendah,disarankan untuk menjaga pola hidup sehat. Jika terdeteksi memiliki potensi tinggi, disarankan untuk langsung konsultasi dan diarahkan ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP),” tambah Sjahjadi.
Harapannya, semakin dini peserta mengetahui resiko kesehatan, semakin cepat upaya pengelolaan resiko tersebut dilakukan. Sehingga jumlah penderita penyakit kronis dapat menurun.
Program mobile screening oleh BPJS Kesehatan ini, didukung penuh oleh seluruh Dinas Kesehatan yang ada di wilayah kerja BPJS Kesehatan Bukittinggi.
Kadinkes Bukittinggi, Sofia Dasmauli menyatakan, mobile screening dapat membantu masyarakat untuk deteksi dini dan langsung mengantisipasi penyakit para peserta, “sehingga masyarakat dan BPJS dapat menekan biaya pengobatan atas keempat penyakit yang menelan dana cukup tinggi ini,” jelas Sofia yang diamini Indra Kadis Kesehatan Pasbar, Amdarisman, Kadinkes Pasaman dan Dinkes Padang Panjang.
(Ophik)
