Bukittinggi, KABA12.com — Pemko Bukittinggi akhirnya menyelesaikan proses jual beli tanah untuk pembangunan embung di Tabek Gadang, kelurahan Aur Kuning. Hal ini ditandai dengan diserahkannya penggantian kerugian tanah dan tanaman kepada pemilik lahan di Aula Balaikota, Gulai Bancah, Rabu (03/1).
Penggantian ini diserahkan langaung oleh Walikota, didampingi Wakil Walíkota, Sekda dan dihadiri Direktur PDAM, Kepala BPN dan Ketua TP4D. Bahkan, proses penggantian inipun dihadiri unsur Forkopimda dan beberapa Kepala OPD di lingkungan pemko Bukittinggi.
Direktur PDAM Tirta Jam Gadang, Murdi Tahman menjelaskan hal ini tak lepas dari prakarsa DPRD dan Pemko yang telah mengganggarkan dana sebesar Rp 10 milyar untuk membeli tanah masyarakat seluas 9000 meter persegi atas nama delapan pemilik lahan. Para pemilik tanah atas nama Yanti Yulia, Elizabet, Joni Navil, Delfiani, Asni, Tasnima, Widiastuti dan Salman.
“Seluruhnya diberikan penggantian sesuai luas tanah atau lahan masing masing. Untuk nominalnya sudah disesuaikan dengan hasil penghitungan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP). Jika selesai nanti, diperkirakan embung dapat menghasilkan debit air sebanyak 40 liter per detik,” jelasnya.
Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias menjelaskan, pemerintah daerah ingin membangun Embung di Tabek Gadang untuk penambahan debit air ke kota Bukittinggi. Alhasil setelah melalui proses serta dilakukan pendekatan dan pembicaraan, delapan pemilik tanah menyetujui lahannya dibeli oleh pemerintah.
“Alhamdulillah semua pemilik tanah telah menyetujui untuk memberikan tanah mereka kepada pemko. Terima kasih kepada pemilik tanah. Lahan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Bukittinggi karena akan dibangun embung yang menghasilkan dan menambah debit air. Sehingga hal ini menjadi salah satu upaya penyelesaian dari persoalan air selama ini,” ujarnya.
Walikota menambahkan, pembangunan embung diperkirakan menelan biaya Rp 38 milyar dari dana APBN. Prosesnya pun nanti akan dikawal dan diawasi langsung oleh pemko. “Semuanya akan kita kawal dan percepat prosesnya agar dapat segera dinikmati warga secara keseluruhan. Kita targetkan 2018 selesai,” ungkapnya.
Ketua DPRD Bukittinggi melalui Ketua Komisi II, Asril, mengapresiasi upaya pemko dan PDAM untuk membangun embung dimTabek Gadang ini. Hal ini tentu menjadi salah satu solusi terkait permasalahan pemenuhan kebutuhan air di Bukittinggi. Selain itu, DPRD pun mengaku puas dengan kinerja PDAM Tirta Jam Gadang yang sudah mulai menghasilkan keuntungan sejak 2016 lalu.
“Kami berterimakasih kepada pemko dan PDAM Tirta Jam Gadang, terutama warga pemilik tanah yang sudah bekerjasama untuk kesejahteraan masyarakat Bukittinggi secara keseluruhan. DPRD akan terus memberi dukungan terhadap apapun rencana pemerintah yang mengarah kepada kepentingan masyarakat,” jelasnya.
(Ophik)
