Lubukbasung, kaba12.com — Penanganan dampak banjir bandang yang membuat dam pengaman embung dan saluran irigasi utama Batang Sirangkak Gadang, di Jorong Batang Silasia, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang ambruk dan hancur di dua titik, membutuhkan dukungan dana besar.
Untuk penanganan sarana air bersih dan saluran irigasi yang dimanfaatkan warga di dua kecamatan di kabupaten Agam itu masing-masing di kecamatan Canduang dan kecamatan IV Angkek itu, tim BPBD Agam merencanakan akan membuat laporan khusus dan permohonan pada Pemprov Sumbar untuk rekonstruksi dan perbaikan.
Hal itu, terutama selain kondisi keuangan daerah kabupaten Agam yang sangat minim, sarana tersebut sebelumnya dibangun memanfaatkan dana Pemprov Sumbar, bahkan untuk penanganan lebih lanjut membutuhkan koordinasi lebih spesifik, mengingat kawasan yang terdampak berada di area konservasi yang membutuhkan koordinasi dengan BKSDA Sumbar.

Hal itu disebutkan Bambang Warsito, Kepala BPBD Agam pasca tim survei gabungan meninjau lokasi terdampak bencana di kawasan pinggang gunung Marapi, menyusul ambruknya dam embung dan saluran irigasi sungai Batang Sirangkak Gadang, yang menyebabkan terputusnya saluran air bersih ke 1.500 rumah penduduk, dan mengancam lebih dari 360 hektar areal persawahan penduduk.
Dijelaskan Bambang Warsito, ambruknya dam embung dan saluran irigasi sungai Batang Sirangkak Gadang dampak tingginya curah hujan di kawasan gunung Marapi itu, berdampak luas bagi warga, sehingga dibutuhkan gerak cepat pihaknya untuk menyampaikan laporan termasuk mengusulkan langkah-langkah penanganan di lapangan.
Bahkan, sesuai laporan personilnya yang terjun ke lokasi kejadian Senin,(3/10) kemarin, potensi longsor dan ancaman banjir bandang justru masih tinggi di kawasan itu, karena curah hujan dan makin keroposnya tebing penyangga di sekitar lokasi embung dan saluran irigasi yang hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki selama 3 dari dari lokasi perkampungan penduduk dengan medan yang berat.
“ Kita secepatnya akan melaporkan hal itu, termasuk solusi yang kemungkinan bisa dilakukan mengatasi dampak bencana tersebut, “ ulas Bambang Warsito lagi.
Sementara dampak tingginya curah hujan di kawasan Gunung Marapi sejak beberapa hari terakhir, Minggu, (2/10) kemarin, memicu banjir bandang dan longsor di pinggang gunung Marapi tersebut, yang menyebabkan embung penampung air bersih dan saluran irigasi yang dibangun sekitar tahun 2007 lalu, ambung yang memicu kekeringan di dua kecamatan di Kabupaten Agam.
HARMEN
