Sungaipua, kaba12 — Pasca erupsi besar Gunung Api Marapi, 3 Desember lalu yang menewaskan 24 pendaki dari 75 orang pendaki yang terdaftar secara resmi di dua pos pendakian,tim BPBD Agam makin mengintensifkan pemantauan di kawasan tersebut.
Pemantauan tidak hanya dilakukan terhadap aktivitas kegunung-apian di Gunung Marapi, tapi juga meninjau kegiatan pengawasan warga termasuk berkoordinasi dengan unsur terkait dalam mengawasi pendakian menjelang malam tahun baru 2024.
Selain itu, tim BPBD Agam yang diturunkan juga secara intensif melakukan sosialisasi pada masyarakat yang bermukim di sekitar Gunung Marapi, terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika aktivitas Gunung Marapi mengalami peningkatan yang signifikan.
Pemantauan dan pengawasan lapangan itu dibenarkan Bambang Warsito, kepala BPBD Agam yang menyebutkan, pihaknya secara intensif melakukan pemantauan aktivitas kegunungapian di lapangan selain informasi konkrit dari BVMBG dan BKSDA, termasuk memantauan aktivitas masyarakat.
Selain itu, tim BPBD Agam yang terdiri dari unsur TRC dan Pusdal.Ops masih berupaya mendapatkan visual kondisi terkini kawah Gunung Marapi, karena hingga Rabu, (27/12) dini hari masih terdengar oleh masyarakat bunyi gemuruh dari kawah gunung.
“ Kita memantau perkembangan di lapangan sekaligus bersosialisasi pada masayrakat terkait langkah-langkah yang harus dilakukan jika erupsi terjadi, “sebut Bambang Warsito lagi.
-HARMEN-
