Kaba Tausyiah

Metode Mendidik Anak Di Rumah

Pembelajaran anak di rumah berbeda dengan di sekolah. Pembelajaran di sekolah terikat dengan tempat, waktu, jadwal, kurikulum, dan seterusnya. Adapun mendidik anak di rumah berlaku setiap hari, bahkan setiap saat. Ditambah lagi banyaknya faktor pendukung yang diperlukan.

Kita perlu mengetahui dan menerapkan berbagai macam metode sehingga setiap detik kebersamaan kita dengan anak bisa menjadi sebuah pembelajaran berharga baginya. Dengan mengharap pertolongan Allah subhanahu wa ta’ala, mudah-mudahan kita akan meraih keberhasilan.

Diantara metode tersebut antara lain:

Metode Keteladanan

Keteladanan yang baik lagi shalih adalah sarana terpenting dalam pendidikan. Ia memiliki pengaruh yang sangat besar. Orang tua adalah contoh paling tinggi bagi anak. Anak tetap akan mengikuti perilaku dan akhlaknya, baik sengaja atau pun tidak. Bila ia selalu jujur dalam ucapan dan dibuktikan dengan perbuatan niscaya anak akan tumbuh dengan semua prinsip-prinsip pendidikan yang tertancap dalam pikirannya.

Bimbingan dan Nasehat

Nasehat yang baik termasuk sarana yang menghubungkan jiwa seseorang dengan cepat. Apalagi nasehat yang kita ucapkan tulus dari dasar hati kita yang paling dalam. Niscaya akan memberikan pengaruh yang yang langsung menghujam di hati anak.

Agar nasehat membawa perbaikan maka perhatikanlah hal-hal berikut :
Ulang-ulangilah nasehat, karena tabiat manusia adalah lupa, namun jangan berlebih-lebihan sehingga membuat jiwa menjadi bosan.

Pilihlah waktu yang tepat, yaitu waktu ketika kondisi kejiwaannya dalam keadaan kondusif. Gunakanlah kata-kata yang mudah dan dapat dipahami sesuai dengan usia anak serta daya tangkap dan nalarnya.

Kisah dan Cerita

Kisah termasuk sarana pendidikan yang efektif. Sebab ia dapat mempengaruhi perasaan dengan kuat. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan difahami oleh akalnya bila diberi ilustrasi cerita. Dengan catatan cerita yang bawakan tidak menyimpang dari kaidah-kaidah syariat, jauh dari khayalan, dusta, dan kerusakan.

Allah juga menggunakan metode ini dalam mendidik, mengajar, dan mengarahkan. Dalam Al-Qur’an, Allah ta’ala menyebutkan tentang kisah para nabi dan rasul.

Mengambil Pelajaran Dari Berbagai Peristiwa dan Kejadian

Peristiwa keseharian ini akan memberi pengaruh sikap terhadap peristiwa-peristiwa yang dialami anak di lain waktu.

Ambilah setiap kejadian sebagai pengarahan, bimbingan, pengajaran, dan sarana untuk meluruskan kesalahan. Manfaatkan saat-saat yang tepat hingga bisa mengetuk jiwanya dan mempengaruhi hatinya. Sewaktu perasaannya dapat merekam dengan jelas sehingga pelajaran berharga masuk dalam jiwanya.

Metode Pembiasaan

Biasakan anak melakukan kebaikan. Sebab bila anak terbiasa mengerjakannya secara teratur, maka ia akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pembiasaan maka urusan yang banyak akan menjadi mudah. Tanamkan kepada mereka kebiasaan melakukan sesuatu yang baik dan membawa keberuntungan baginya dalam urusan dunia maupun agama. Baik itu ibadah, adab, tutur kata, sopan santun, rutinitas keseharian, dan lain sebagainya.

Memanfaatkan Waktu Luang

Dorong anak untuk mengisi waktu luang dengan kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat, sehingga tidak dimasuki oleh keburukan, kerusakan, dan kesesatan. Berikan pengarahan yang benar dalam jalur kebaikan. Luangkan waktu Anda bersama anak, untuk menemani, membimbing, dan beraktivitas bersama mereka. Sehingga anak akan terlepas dari sebab-sebab penyimpangan dan kerusakan, karena terlalu banyaknya waktu kosong tanpa tahu harus diisi dengan apa.

Pemberian Motivasi

Berikanlah motivasi positif pada anak! Baik motivasi yang sifatnya konkrit maupun maknawi. Berikan dorongan dan semangat kepada anak untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhirat. Seiring dengan itu teruslah menggali apa yang menjadi bakat dan potensi mereka. Biasakan mereka untuk berusaha dengan keras dan bersaing secara sehat. Ikut sertakan anak dalam perlombaan yang positif.

Pemberian hukuman

Pendidikan anak dalam Islam dimulai dengan metode pengarahan yang baik serta mengajak anak pada nilai-nilai mulia penuh dengan kesabaran. Namun kadang, kita sudah menempuh segala langkah nasehat maupun pengarahan untuk meluruskan kesalahan anak dan kenyataannya hal itu tidak mempan. Bahkan mereka semakin parah penyimpangannya sekalipun telah diajak kembali ke jalan yang lurus dengan cara yang baik dan halus.

Dalam keadaan seperti ini kita harus mengambil cara yang tegas demi kebaikan anak. Yaitu dengan memberikan hukuman. Namun pemberian hukuman itu harus diimbangi dengan pemberian pujian dan balasan yang baik.

(sumber: muslimah.or.id)

To Top