Beirut, KABA12.com — Sebuah ledakan terjadi markas pemberontakdi Idlib, Suriah, Minggu (7/1) menewaskan 23 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk penduduk sipil.
Mayoritas korban tewas merupakan pejuang dari kelompok pemberontak. Sementara, ada 7 warga sipil yang kehilangan nyawa.
Seperti dikutip KOMPAS.com dari Straits Times, lembaga Observatorium Hak Asasi Manusia untuk Suriah menyatakan ledakan tersebut menargetkan sasaran markas kelompok pemberontak di Idlib.
Belum diketahui secara pasti bagaimana ledakan itu terjadi. Namun, salah satu sumber menyebutkan ledakan yang mengguncang kota di distrik Thalatheen itu dilakukan dengan menggunakan bom mobil atau serangan pesawat tak berawak.
Disisi lain, Tim penyelamat yang langsung turun ke lokasi kejadian berupaya untuk mengangkat jenazah dan mengevakuasi korban luka akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Diketahui, Provinsi Idlib terletak di perbatasan Turki dan menjadi benteng kelompok pemberontak di Suriah, salah satu pendukung utama perlawanan terhadap Presiden Suriah Bashar Al Assad.
Tentara Suriah dan sekutunya melancarkan serangan sejak Oktober 2017 untuk merebut kembali provinsi Idlib dan Hama.
Pasukan pemberontak utama di Idlib adalah kelompok Tahrir Al Sham, yang dipelopori oleh mantan afiliasi Al Qaeda di Suriah. Sebelumnya, kelompok itu bernama Nusra Front.
Suriah kehilangan Idlib dalam perang sekitar 2015. Wilayah itu menjadi satu-satunya provinsi yang sepenuhnya berada di bawah kendali oposisi.
(dany)